PLTA Poso, yang dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker selama waktu beban puncak, telah terinterkoneksi dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan dan tersambung dengan saluran transmisi 150 kV ke Kota Palu, Sulawesi Tengah. Operasional PLTA Poso Peaker menjadi krusial mengingat masuknya banyak industri smelter di Sulawesi Tengah yang membutuhkan pasokan listrik yang andal.
PLTA Poso, dengan kapasitas 515 MW, menggabungkan teknologi canggih melalui turbin air yang efisien untuk menghasilkan listrik bersih. Proyek ini bukan hanya menciptakan energi hijau tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan.
Manajer Bisnis PT Poso Energi, Dr. Eng Ismet Rahmad Kartono, mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil menjalankan proyek-proyek energi bersih di Indonesia melalui Kalla Bukaka Hydropower.
Dalam rangka mendukung ketahanan energi Indonesia, PLTA Poso menjadi perwujudan visi PT Poso Energy. Dengan target penggunaan energi bersih yang dicanangkan oleh Presiden RI, PLTA Poso, dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT), akan dimiliki oleh PLN setelah 30 tahun. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang dalam menyediakan energi bersih.
PLTA Poso, dengan kapasitas 515 MW, telah berhasil menjalankan uji coba pada pertengahan Januari dan siap beroperasi secara komersial pada bulan Februari. Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Poso diharapkan dapat mengatasi beban puncak listrik selama lima jam untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Dengan daya listrik dari PLTA Poso, PLN berharap dapat memenuhi kebutuhan listrik selama beban puncak dan berkontribusi pada penggunaan energi bersih di wilayah tersebut. Edo Adrianto, Manajer PLN Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Sistem Makassar, menyatakan bahwa hasil uji coba sistem memberikan harapan baru untuk mengatasi pertumbuhan beban di wilayah tersebut.
Selain memberikan manfaat listrik, PLTA Poso juga diharapkan dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem di sekitar pembangkit. Hal ini menjadi penting untuk memastikan produksi listrik yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Secara keseluruhan, PLTA Poso menjadi salah satu proyek penting dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
M Syafri, Humas PT Poso Energy, menyampaikan bahwa PLTA Poso 515 MW berperan sebagai pembangkit listrik yang oleh PLN ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan puncak (peaker) dari pukul 17.00 hingga 23.00.