Kongres Biasa, Asprov Diminta Dewasa dalam Menata Organisasi

  • Whatsapp

PALU, MERCUSUAR- Asosiasi Provinsi PSSI Sulawesi Tengah (Asprov) menggelar Kongres Biasa di salah satu hotel di Kota Palu, Minggu (31/12/2023). Kongres yang digelar hanya sehari itu dikuti 19 klub dari 37 klub anggota Asprov termasuk didalamnya 6 klub baru. Selain itu  dari 13 Asosiasi Kabupaten (Askab) , hanya ada 3 Asosiasi Kabupaten yang hadir, yakni Askab Donggala, Askab Parigi Moutong dan Askab Touna. 

Ketua Asprov PSSI Sulteng, Hadianto Rasyid yang meresmikan acara tersebut secara langsung,  mengatakan Kongres merupakan evalusi kerja pengurus  tahun sebelumnya dan melakukan perbaikan-perbaikan rencana kerja tahun 2024.

“Dinamika organisasi kita cukup berjalan dinamis di tahun 2023 dimana banyak perbedaan pendapat dan perbedaan pandangan yang terjadi terkait dengan aturan-aturan dalam statuta maupun kebijakan yang diambil berdasarkan konsultasi dengan PSSI Sulteng. Salah satu contohnya kongres Askab Sigi yang tidak dihadiri Asprov maka kemudian Asprov menilai hal itu tidak terpenuhinya syarat kegiatan. Oleh karena itu kami dari Asprov meminta pelaksanaan kembali pemilihan. Tapi karena tidak diindahkan dan masa kepengurusannya juga sudah berakhir maka kita mengeluarkan Plt untuk segera mengantar pelaksanaan kongres di Sigi,” ujar Hadianto Rasyid.

Wali Kota Palu ini juga mengungkap kembali kasus di ajang Soeratin U15 yang dinilainya bagian dari dinamika kerja Asprov tahun 2023.” Ketidakmampuan kita semua pelaksana kegiatan (Soeratin U15) dalam menjaga  keamanan . Kalau hal seperti ini sering terjadi maka dikhawatirkan pembinaan tidak berjalan dengan baik,” kata Hadianto. 

Hadianto juga berharap kepada Askab dan Askot untuk mulai melakukan pehatian pembinaan sekolah sepak bola yang sudah ada.  Perbedaan pendapat dalam kepengurusan Asprov,  sejauh mana tugas tanggung jawab Exco dan komisi-komisi yang ada di Asprov juga disinggung Hadianto Rasyid dalam kesempatan tersebut.

“Ketua Komisi itu bukan Exco. Tugas Exco hanya memastikan komisi-komisi itu bekerja dengan baik dan komisi itu harus tahu rencana-rencana kerja. Asprov sudah menjalankan standar organisasi , dan saya berharap organisasi ini bukan lagi organisaasi tusuk sate, semuanya harus ketua, itu tidak boleh lagi, sekum mau bergerak sendiri, itu tidak bolah. Semunya berjalan dalam koridor. Asprov harus menunjukkan kedewasaannya dalam menata organisasi,” tandasnya. CLG

Baca Juga