Konten Politik di TikTok, Masyarakat Harus Jeli Mengenali Hoax

  • Whatsapp

PALU, MERCUSUAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indonesia telah menggandeng platform media sosial TikTok untuk bersama-sama mengatasi permasalahan konten disinformasi terkait Pemilu 2024. 

Sebanyak 56 persen pemilih yang diperkirakan akan ikut dalam Pemilu 2024 merupakan generasi Z dan milenial, yang mendominasi jumlah pengguna internet di Indonesia. Mahasiswa juga merespons inisiatif ini.

Menurut Endah Mugiarti, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Tadulako (Untad), konten penanganan disinformasi di TikTok terkait Pemilu 2024 memiliki berbagai dampak, termasuk ujaran kebencian serta dampak positif dan negatif, terutama bagi mahasiswa. 

Dia mengungkapkan bahwa konten TikTok sangat membantu dalam menyebarkan informasi terkait politik, terutama menjelang Pemilu 2024, dimana beberapa pasangan calon (paslon) membuat konten-konten untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat online, terutama mahasiswa. 

Dia menyoroti bagaimana kontroversi muncul terkait konten-konten yang menarik perhatian masyarakat, terutama pengguna media sosial.

“Penting sekali edukasi politik melalui sosmed, asal bisa melihat dan jeli lagi mengenali Hoax yang tersebar.” kata Endah Mugiarti (20/092023).

Selanjutnya, dua mahasiswa sejarah dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan di Untad, yaitu Riski Alfauzan dan Rio, berpendapat bahwa konten TikTok seharusnya diinterpretasikan dengan bijak, dengan mempertimbangkan tujuan dari konten tersebut. 

Baca Juga