TOUNA, MERCUSUAR – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) melalui sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) terus mengintensifkan kegiatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Beberapa wilayah PKM yang ikut dilibatkan dalam kegiatan ini adalah PKM Ampana Timur dan PKM Matako.
Untuk PKM Matako sendiri terbagi dalam beberapa desa yang menjadi wilayah kerjanya, seperti Desa Malei Tojo, Desa Matako, Desa Bambalo, Desa Galuga, Desa Toliba dan Desa Ujung Tibu.
Koordinator Vaksinasi Wilayah PKM Matako, Nandang Kurniawan kepada media ini, Senin (05/09), mengatakan, berdasarkan data Dukcapil Touna, sasaran vaksinasi di wilayah PKM Matako di luar anak-anak adalah sebanyak 6.030 orang.
“Tapi sekarang sasarannya tidak sebanyak itu lagi karena ada yang sudah meninggal dunia dan ada juga yang sudah pindah domisili,” katanya.
Ia mengakui adanya kendala guna memenuhi target kelengkapan dosis vaksinasi kepada masyarakat.
Di wilayah kerja PKM Matako, kata dia, capaian dosis tiga atau booster, per desanya rata-rata belum mencapai 50 persen. Sementara untuk dosis satu hampir mencapai 80 persen.
“Dosis dua juga agak susah, kendalanya karena memang ada masyarakat yang sudah termakan isu hoax soal vaksin ini, ditambah lagi dengan adanya penurunan kasus Covid-19. Jadi memang kendalanya dari kesadaran masyarakat, karena kita juga tidak bisa memaksa mereka untuk mau divaksin,” jelas Nandang.
Untuk memaksimalkan pencapaian target vaksinasi, lanjut dia, pihaknya berinisiatif melakukan sosialisasi sendiri kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman.
“Alhamdulillah dengan sosialisasi yang kami lakukan secara langsung, kami bisa mendapat sasaran yang lumayan banyak,” katanya.
Ia menambahkan, dalam kerja sama ini, BIN juga banyak memberikan fasilitas kepada tenaga vaksinator di lapangan, termasuk di dalamnya memfasilitasi tempat dan logistik.
“Jadi dengan adanya BIN juga kami sangat terbantu.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya juga sedang melaksanakan kegiatan vaksinasi booster dua atau dosis empat kepada tenaga kesehatan (nakes).
“Di PKM Matako ini terdapat sebanyak 56 pegawai, yang sudah dibooster dua sebanyak 20 lebih. Soalnya yang lain, belum bisa terbuka di aplikasi karena memang booster pertamanya terlambat,” ujarnya.
Terkait stok vaksin, kata dia, sejauh ini masih tetap aman. Namun kendalanya tidak ada lagi stok vaksin jenis moderna yang masuk.
“Karena ada beberapa nakes yang butuh moderna. Untungnya sudah ada aturan bisa menggunakan regimen baru, yaitu dengan Pfizer,” tutupnya.
Di bagian lain, Koordinator Vaksinasi Wilayah Ampana Timur, Hayah Abdul Saleh, mengatakan, sasaran vaksinasi masih tetap sama seperti termin sebelumnya.
Kata dia, untuk wilayah kerja PKM Ampana Timur sendiri terdiri dari 10 kelurahan/desa, yakni Kelurahan Uemalingku, Kelurahan Uentanaga Atas, Kelurahan Uentanaga Bawah, Kelurahan Muara Toba, dan Kelurahan Dondo Barat dan Kelurahan Dondo.
“Kemudian Desa Sumoli, Desa Labuan, Desa Patingko dan Desa Sabulira Toba,” ujarnya.
Terkait kunjungan dan sosialisasi ke rumah- rumah warga, pihaknya bersama BIN juga masih terus menggalakkan, dalam rangka terus membangun kesadaran masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinnya.
“Kalau stok vaksin, untuk sementara masih aman. Stok yang ada sekarang juga nanti expired sampai tanggal 15 September ini,” katanya.
Selain menyambangi rumah-rumah warga dan memberikan penyadaran terkait pentingnya vaksinasi, pihaknya bersama BIN juga memanfaatkan momentum dengan membuka gerai vaksinasi di desa.
Sejauh ini, kata dia, capaian vaksin booster di wilayah kerja PKM Ampana Timur sudah di atas 10 persen.
Ke depan, kata dia, jika ada kegiatan di desa-desa yang lain dan ada permintaan membuka gerai vaksinasi, pihaknya bersedia.
“Kami juga masih tetap aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga,” ujanya.
Untuk sementara ini, tambahnya di wilayah kerja Puskesmas Ampana Timur belum dilakukan vaksinasi booster kedua atau dosis empat kepada nakes.
“Jadi masih menyasar masyarakat umum,” tutupnya. */TIN