AMPANA, MERCUSUAR – Bupati Tojo Unauna (Touna), Mohammad Lahay, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Touna, Nawatsara Panjili, membuka secara resmi kegiatan FGD Kajian Perencanaan dan Pemetaan Solusi Ekosistem Digital, yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada dengan Bakti Kementerian Kominfo RI, bekerja sama dengan Dinas Kominfo Touna, bertempat di salah satu hotel di Ampana, Selasa (25/7/2023).
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Kadis Kominfo Touna, Aston U. Madilau, Ketua Tim Peneliti dari Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si.,MT, serta Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk pemerintah, Ahmad Maulana Yusuf.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Touna, Nawatsara Panjili saat membacakan sambutan Bupati Touna mengatakan ,atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Touna mengucapkan selamat datang kepada tim peneliti UGM dan BAKTI-Kementerian Kominfo-RI, serta mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada daerah ini.
“Penyediaan infrastruktur digital menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daya saing ekonomi negara di era globalisasi,redistribusi kesejahteraan serta pembentukan identitas kebangsaan,” kata Nawatsara.
Tujuan kajian ini lanjutnya, untuk memetakan potensi daerah sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial, ekonomi dan fiskal.
“Fisibilitas pelaksanaan ekosistem digital per sektor ini, menggunakan pendekatan mitra strategis serta bentuk desain program solusi ekosistem yang memiliki outcome dan dampak yang signifikan di masyarakat wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T),” ujar Nawatsara mengakhiri sambutan Bupati Touna.
Sementara Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. selaku Ketua Tim Peneliti dari Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada menyampaikan, dewasa ini pembangunan ekosistem digital direalisasikan oleh pemerintah, sebagai salah satu upaya dalam mencapai tujuan pembangunan.
“Perkembangan kabupaten yang semakin dinamis menuntut penyesuaian dalam segala sektor termasuk dalam menciptakan sebuah ekosistem digital,” kata Rini.
Pembangunan ekosistem digital yang kondusif kata Rini, tidak dapat dilakukan secara individu, melainkan diperlukan kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, asosiasi, akademisi, hingga masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar, sukses dan tanpa suatu kendala yang berarti, sehingga dapat terealisasi perencanaan dan pemetaan ekosistem digital, sesuai dengan tujuan pembangunan Kabupaten Touna,” ujar Rini.
Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk pemerintah, Ahmad Maulana Yusuf mengatakan, BAKTI merupakan BLU di bawah Kementerian Kominfo, yang memiliki tugas untuk dapat memeratakan layanan telekomunikasi dan informasi untuk wilayah 3T.
“Bakti itu memiliki tugas untuk mengembangkan ekosistem digital dalam usaha mengoptimalkan pemanfaatan TIK yang telah dibangun,”kata Ahmad.
Dalam pengembangan ekosistem digital ini lanjutnya, ada 7 sektor yang perlu dikembangkan sesuai dengan rencana strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penyediaan infrastruktur dan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi, sebagai bentuk intervensi kebijakan yang penting dalam mengatasi hambatan struktural pembangunan.
“Melalui program ini kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi wilayah Kabupaten Touna,”tandasnya. */PAR