PALU, MERCUSUAR – Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sulteng, Syarif Latadano mendorong PPP untuk mengubah pola pikir (mindset), yakni dengan lebih membuka diri dan memperluas jaringan, serta melakukan regenerasi kepemimpinan. Hal itu menurutnya perlu dilakukan, agar partai politik berlogo Ka’bah tersebut dapat kembali mengirimkan perwakilannya ke DPR RI pada Pemilu mendatang.
“Bahwa PPP ini milik umat, milik seluruh anak bangsa. Jadi, PPP harus membuka diri kepada siapapun yang ingin memberikan kontribusi politik untuk PPP,” ujarnya, melalui keterangan tertulis kepada media ini, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, mengembalikan PPP kembali ke pentas politik nasional, kembali ke parlemen merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, wajib bagi PPP untuk berbenah.
“Ini harus dimulai dari kesadaran diri dari internal partai. Kita harus bangun kesadaran bersama. Berani bersikap kritis terhadap kelemahan diri kita sendiri, sadar mengakui kesalahan dan ikhlas menerima kekalahan. Kesadaran ini harus dimulai dari pucuk pimpinan DPP PPP,” tegas Syarif.
PPP Sulteng, kata dia, tidak ingin kegagalan pada Pemilu tahun 2024 terulang kembali pada Pemilu yang akan datang.
“Kami tidak ingin mengulang kegagalan di masa yang akan datang. Maka pimpinan yang sudah terbukti gagal harus legowo, dan tidak menutup diri bagi siapapun yang ingin mengabdikan diri untuk membesarkan PPP,” tambah Syarif.
Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP yang digelar pada 13—15 Desember 2024, sudah bermunculan empat nama tokoh, baik dari internal maupun eksternal PPP, yang disebut-sebut bakal menjadi Ketua Umum PPP. Yakni Sandiaga Uno, Taj Yasin, Syaifullah Yusuf, dan Dudung Abdurrahman. “Saya kira nama-nama tokoh tersebut sangat layak untuk pimpin PPP ke depan,” tutup Syarif. */IEA