Entrepreneur Muda

LALA - Copy

Akmal Rochadi atau yang sering di sapa Lala, adalah salah satu dari anak muda Kota Palu yang berani terjun dalam dunia usaha, Lala pun terbilang sukses menjadi seorang entrepreneur muda, melalui bisnis kuliner olahan bebek miliknya.

Pria kelahiran Poleang, 4 Juni 1991 ini mengelola sebuah usaha kuliner olahan bebek yang cukup terkenal di Kota Palu, yakni Bebek CS atau (Bebek Cepat Sukses). Usaha kuliner milik Lala tersebut, merupakan yang pertama di Kota Palu, yang menjual aneka olahan bebek.

Usaha ini dimulai empat tahun lalu dan kini, Bebek CS mampu menghasilkan omset mencapai Rp500 juta perbulan.

Lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Tadulako tersebut mengaku, sejak duduk di bangku kuliah, dirinya sudah memulai usaha kecil-kecilan, yakni dengan berjualan es pisang ijo, menggunakan mobil pribadi miliknya yang dimodifikasi. Setelah lulus kuliah, dirinya mulai mencoba bisnis penjualan beras, yang juga dijalankannya sendiri.

“Saya punya cita-cita untuk jadi kaya raya dan untuk mendapatkan itu, harus dengan kerja keras dan usaha. Tahun 2014 saya selesai kuliah, tapi waktu itu belum sempat wisuda. Saat jualan beras, semua saya kerjakan sendiri, mulai dari ambil beras, menjual, sampai saya juga yang mengangkatnya sendiri,” kenang Lala.

Sambil menjalankan usaha beras, dirinya juga rutin mengikuti seminar wirausaha dan mendatangi semua pengusaha yang dikenalnya, untuk meminta masukan mengenai bagaimana mengembangkan bisnis kedepan. Sampai pada akhirnya, setahun setelah bisnis berasnya berjalan, dirinya memutuskan membuka usaha kuliner yang menyajikan berbagai olahan bebek.

“Mungkin ini jalan tuhan, di tengah saya yang pusing mau jalankan bisnis apa, begitu saya dalam perjalanan mau pulang ke rumah  saya perhatikan sepanjang jalan ada banyak sekali yang jual ‘Mas Joko’, seketika saya kepikiran kenapa tidak buka bisnis olahan bebek, karena itu belum ada. Tidak berselang lama dan tanpa berpikir panjang, akhirnya saya datangi salah satu koki, yang kebetulan juga om. Saya coba ajak dan berdiskusi mengenai usaha ini dan akhirnya alhamdulillah bisa seperti ini,” tambahnya.

Lala mengawali bisnisnya pada usia 24 tahun. Saat awal membuka bisnis kuliner olahan bebek tersebut, dirinya tidak memiliki modal, serta tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Menurutnya, waktu itu orang tuanya ragu dengan dirinya yang memiliki kebiasaan keluyuran dan hura-hura.

“Saya cerita ke orang tua, mau buka usaha rumah makan, tapi tidak didukung, karena katanya usaha apa yang bisa dibuat, dengan kebiasaan saya yang  keluar malam pulang pagi,” ujarnya.

Tuhan menunjukkan jalan kepada Lala, ketika akhirnya, dirinya bertemu dengan salah seorang teman yang mau memberikan sertifikat untuk dijadikan agunan ke bank, sebagai modal untuk memulai usaha.

Melihat keseriusan Lala dalam membangun usaha, membuka mata kedua orang tuanya, yang kini memberikan dukungan penuh kepada dirinya, Sampai saat ini, usaha kuliner olahan bebek tersebut sudah memiliki tiga cabang, yakni dua berada di Palu dan satu cabangnya lagi berada di Mamuju, Sulawesi Barat, yang dikelola oleh pamannya.

“Sekarang, saya dipercayakan untuk mengelola bisnis keluarga, yakni tempat pencucian mobil yang berada di Kelurahan Tondo. Insya Allah, Desember 2019, saya akan buka Barber Shop, di Jalan Cik Di Tiro, di bekas tempat usaha beras, yang terhenti pasca gempa kemarin,” tambah Lala.

Lala berpesan kepada para anak muda yang ingin memulai usaha, modal bukanlah hal utama, yang terpenting melainkan keseriusan dan tekad yang kuat, serta mampu memotivasi diri, agar bisa terus berusaha mendapatkan apa yang menjadi tujuan awal. Dirinya juga mengatakan, dalam menjalankan usaha juga diperlukan kerja ikhlas serta doa dari seorang ibu. MG1

 

Pos terkait