PARIGI, MERCUSUAR-Sepertinya jalur perjuangan untuk menyejahterakan masyarakat, mengawal kebijakan pemerintah, sudah dituntaskan oleh Fathia. Iya, untuk kali pertama, Kabupaten Parmout, memiliki seorang wartawan Mercusuar, di gedung parlemen.
“Tahun 2010, saya datang di Kabupaten Parmout ini, adalah perintah dari Pimpinan Mercusuar, Tri Putra Toana,” kenang Tia, sapaan akrabnya.
Maka perjuangan untuk rakyat pun dimulakan, dengan menjadi seorang wartawan, yang terbilang baru di Kabupaten Parmout.
Tia membangun relasi, kemudian terus mengawal kebijakan pemerintah, sesekali pula melemparkan kritik terhadap pemerintah. Seiring berjalannya waktu, Tia melihat cara lain, untuk tetap berjuang bersama rakyat.
“Maka, saya melihat peluang itu di partai, keseringan meliput di gedung dewan, sedikit banyak saya mengetahui seluk beluknya,” urai Tia.
Di pertarungannya yang pertama, dia masuk di Dapil dua, sayangnya belum ketentuan garis tangannya, dia harus merelakannya kursinya ke partner politiknya.
“Saya banyak belajar dari kejadian itu. Bukan mengeluh, apalagi menyalahkan masyarakat. Alhamdulillah, di pertarungan kedua saya, saya mendapatkan amanah ini,” katanya dengan nada bahagia.
Dari hasil Pleno Rekapitulasi KPU Kabupaten Parmout, Fatia meraih kursi ke 10 di Dapil 2, karena PDIP mendapatkan suara 9.540 ribu. Kursi pertama PDIP jatuh kepada Arpan Sahar. Kursi kedua dengan bilangan pembagi ketiga, ternyata Tia mendapatkan suara, 3.180 ribu, mengalahkan Hanura, yang hanya mendapatkan suara 3.112 ribu. MBH