Industri media terus berkembang seiring perkembangan jaman. Menghadapi perkembangan jaman tersebut, industri media konvensional harus mampu menyesuaikan diri.
Manager Program Tempo Institute, Sopril Amir, Jumat (11/9/2019) menjelaskan, menghadapi revolusi industry 4.0, model kerja industri media berubah. Industri media konvensional kata dia, sedang terancam berubah banyak.
Sopril menjelaskan industri media berkaitan dengan jurnalisme, yang dapat diartikan tindakan komunikasi berupa penyampaian pesan dan pemahaman. Untuk itu kata dia, industri media dan jurnalis harus menguji kepada penerima pesan, apakah kepentingan mereka terpenuhi, juga bagi penyandang kewajiban, apakah produk jurnalistik yang dihasikan didengar dan menjadi bahan kerja mereka. Hal itu kata dia, bisa kita andalkan untuk kerja-kerja media konvensional.
Sementara itu, kerja-kerja media sosial yang berkembang seperti sekarang, menjadi lebih berpengaruh dan populer ketimbang media konvensional. Namun, apa yang dilakukan media sosial itu, memiliki dampak yang pendek.
Dirinya menjelaskan, jurnalistik bukan hanya milik jurnalis, apalagi disiplin jurnalistik. Tradisi jurnalisme kata dia, tidak harus menjadi milik industri atau organisasi media saja. Tradisi jurnalisme kata dia, harus menjadi milik siapa saja, seperti blogger, youtuber, dan pihak-pihak lainnya, demi tradisi komunikasi yang lebih sehat
Hal yang harus dijaga oleh industri media dan jurnalis kata dia, adalah disiplin jurnalistik itu sendiri. Hal ini kata dia yang membedakan kerja industri media dan media sosial. Model dan kualitas penyampaian pesan itu yang kata dia, harus menjadi pembeda. JEF