Rusdy Toana, Pimred, Pendakwah, Sekaligus Ayah yang Mengayomi

Oleh: Udin Salim

BAGI saya sosok Rusdy Toana tidak hanya sebagai Pemimpin Redaksi Mercusuar, tapi lebih dari itu. Dia adalah sosok seorang ayah yang membimbing, menginspirasi, dan mengayomi kami kala itu yang belajar menjadi wartawan di Mercusuar.

Tahun 1988, saya diterima masuk kerja di Mercusuar sebagai wartawan. Saat itu Mercusuar baru terbit tiga kali dalam sepekan. Sebelum terjun liputan lapangan, kami lebih dulu diberi pembekalan semacam pelatihan singkat tentang bagaimana menulis berita. Alhasil setelah pelatihan, saya dan beberapa wartawan baru ditugaskan untuk liputan lapangan.

Rusdy Toana adalah pendiri sekaligus pemimpin redaksi Mercusuar. Sebagai wartawan baru, saya sangat jarang bertemu langsung dengan pemimpin redaksi. Meski jarang bertemu, namun sosok Rusdy Toana menjadi pamutan saya sebagai wartawan.
Saya lebih banyak berhubungan dengan Redaktur Pelaksana yang kala itu dijabat oleh Sabaruddin Heloe (almarhum), dan redaktur lainnya seperti Fredy Zaenal Abidin dan Andi Makkasau.

Tri Putra Toana, putra Rusdy Toana sendiri wajtu itu masih menjabat sebagai pemimpin perusahaan.
Dan yang terkesan, ketika pertama kali menerima surat keputusan pengangkatan sebagai wartawan yang ditandatangani langsung Rusdy Toana selaku Pimpinan Redaksi Mercusuar. Maklum untuk menjadi wartawan zaman itu, begitu sulit. Tidak seperti saat ini.

Dulu sebelum memegang kartu biru (istilah untuk anggota muda PWI), harus lebih dulu melewati tahapan dan ujian ketat. Mulai dari pemahaman soal kode etik kewartawanan hingga pemahaman soal Pancasila.

Nah, peran sosok Rusdy Toana sangat besar untuk menggembleng kami menjadi wartawan yang benar-benar profesional.

Sebagai Pimpinan Redaksi, Rusdy Toana adalah pemimpin redaksi yang penuh tanggung jawab. Selama saya menjadi wartawan Mercusuar kala itu, tak pernah sekalipun Rusdy Toana menyalahkan wartawannya ketika berita yang ditulis mendapat komplain dari pembaca. Rusdy Toana mengedepankan kepemimpinan yang mengayomi. Misalnya, ketika ada berita yang dikomplain pembaca, Rusdy Toana tidak langsung menyalahkan yang bersangkutan, tapi beliau memilih memanggil semua wartawan dalam rapat kecil, kemudian memberinya pencerahan terkait dengan berita yang diterbitkan.

Pernah pada suatu kesempatan. tahun 1990-an, Mercusuar saat itu sudah terbit harian, sempat didangi sekelompok mahasiswa yang memprotes rubrik “Sartje dan Laeka”. Salah satu rubrik yang khusus menceritakan kisah rumah tangga. Rubrik ini mengulas suatu kasus ‘perselingkuhan’ tetapi perannya diganti dengan nama Sartje dan Laeka.

Pada saat itu rubrik ini mengangkat kisah perselingkuhan oknum dosen salah satu perguruan tinggi. Oknum dosen yang membaca kisah di rubrik itu merasa tersinggung, dan kemudian mengarahkan mahasiswanya mendatangi kantor Mercusuar pada pagi itu. Sekelompok mahasiswa tidak hanya datang, tapi juga melakukan pelemparan dan merusak sejumlah fasilitas yang ada di kantor Mercusuar kala itu.

Sebagai pemimpin redaksi, Rusdy Toana langsung menggelar rapat mendadak dihadiri segenap unsur redaksi. Rusdy Toana sekali lagi tidak menyalahkan, tetapi dengan figur kebapakan, Rusdy Toana mengarahkan kami agar tetap semangat menulis. Kami diminta tetap berani menyampaikan suatu kebenaran tanpa harus takut dengan tekanan dari mana pun.

Kesan lain dari sosok Rusdy Toana adalah figure pendakwah. Selama memimpin Mercusuar, setiap tahun Rusdy Toana selalu memberikan pencerahan kepada karyawan/karyawati Mercusuar, termasuk wartawannya. Acara ini rutin digelar dalam setiap bulan Ramadan, terutama pada gelaran buka puasa bersama. Rusdy Toana pengisi ceramah tetap dalam acara buka puasa bersama tersebut. Inilah mungkin alasannya, kenapa wartawan yang ditempa di Mercusuar memiliki ciri tersendiri dibandingkan lainnya. Sampai saat ini Mercusuar, meskipun sudah 63 tahun, masih tetap tampil dengan gaya penulisan berita yang lebih santun.

Begitulah sosok Rusdy Toana. Tak sekadar pemimpin redaksi, tapi juga dia sosok ayah yang mengayomi dan memberikan semangat bagi kami untuk terus berkarya.***

Pos terkait