“Tak seorang pun yang meraih kesuksesannya tanpa kerja keras. Kerja Keraslah dan tekad tetap semangat serta bersyukur dengan apa yang telah kita raih”. Sepenggal kalimat ini menjadi kunci kesuksesan seorang Anjas Lamatata.
Pria kelahiran Palu, 27 Juli 1977 ini memiliki mimpi besar membangun daerah. Membuat nama Sulawesi Tengah, bisa bersaing dengan daerah lainnya.
Berawal dari keluarga sederhana, anak dari pasangan Asruddin Lamatata dan Djuwidar ini memiliki motivasi dan keinginan yang besar dalam hidupnya. Yakni, bisa menikmati jerih payah lewat kerja kerasnya. Bukan soal besaran uang yang dicapai, melainkan berapa banyak yang dikerjakan lewat kerja kerasnya.
Ia awalnya mengikuti sang bapak yang hanya berprofesi sebagai tukang batu. Bahkan pernah bergelut di bidang ini, hari demi hari dilaluinya. Belajar sabar, belajar tentang kerasnya hidup sampai akhirnya saya bisa memiliki usaha sendiri dan bisa membantu kedua orangtua.
Ditambah lagi, bencana 2018 lalu, ia kehilangan tempat tinggal dan istri tercinta saat gempa dan likuefaksi menerjang wilayah tempat tinggalnya, Petobo. Tidak ada kata lain, selain harus bangkit kembali membangun apa yang sudah ia mulai. Tekad bangkit inilah, yang membuat Anjas yakin, kalau di balik kesusahan pasti ada kebahagiaan.
“Saya yakin, tuhan tidak menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Saya percaya di balik derita pasti ada bahagia,”ucapnya.
Anjas mengajak para pemuda, agar tidak mudah putus asa. Karena pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok. Orang lain bisa menilai kita, ketika mereka tahu makna kelelahan akibat bekerja keras saat ini.
“Memang menuju kesuksesan tidaklah mudah,banyak suka dukanya. Tetapi, kalau bisa bisa melewati semuanya, insha Allah, yang memetik buah hasil kerja keras itu adalah kita,”ungkapnya.
Selain itu, pemuda harus mandiri dan yakin dalam usaha yang dijalankan. Yakin kepada dari sendiri untuk bisa konsisten dan optimimis. Kuncinya, harus kreatifi dan inovatif.
“Tak perlu khawatir persaingan ekonomi yang semakin ketat, justru dengan kreatifitas pemuda yang unggul, bisa menimbulkan ide-ide brilian dalam menciptakan sesuatau yang inovatif,” ungkap Anjas yang juga Ketua Pordasi Sulteng, Selasa, (23/6/2020).
“Saya suka pemuda yang kreatif, mandiri dan inovatif. Membangun daerah ini, butuh ide cemerlang dari para generasi muda,”tambahnya.
Saat ini Anjas memiliki grup usaha yang disebut Kaili Novangga. Kaili Novangga sendiri memiliki makna, Kaili adalah nama suku, dan Novangga artinya kesempurnaan. Seperti dengan namanya, Kaili Novangga memiliki tiga usaha yakni Kaili Novangga Stable, Kaili Novangga Motorsport dan Kaili Novangga Property.
“Hilangkan stigma suku Kaili itu malas. Bukan sukunya yang malas, tapi pribadi atau orang tertentu. Suku kaili tidak ada yang malas. Tidak sedikit suku kaili sukses membangun daerah,”imbuhnya.
Melihat sosok Anjas Lamatata, tentu bisa menjadi motivasi bagi generasi muda. “Ketika sukses, orang lain bisa menilai kita. Karena kesuksesan kita menjadi nilai tersendiri,”pungkas Anjas. IKI