MENULIS telah menjadi bagian dari kehidupan Herminingsih, guru mata pelajaran Bahasa Prancis di MAN 2 Kota Palu. Tercatat, ia telah menerbitkan 3 buku solo serta terlibat dalam 35 judul buku antologi. Selain itu, ia juga aktif menulis beberapa jurnal, artikel dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Istimewanya, ketiga buku solo yang menjadi karyanya, semuanya dibuat dalam bahasa Prancis. Masing-masing Français Pour Toi (2007), Parlez Français (2021), dan Femme en Silence (2021).
Penerima beasiswa SPCD Ambassade de France IFI Indonesia di Montpellier Prancis tahun 2013 tersebut, mengaku telah aktif menulis sejak duduk di bangku SMP, dengan tulisannya pernah terbit di Harian Pedoman Rakyat.
Motivasinya, kata alumnus S1 Sastra Prancis Universitas Hasanuddin Makassar dan S2 di UIN Datokarama Palu itu, adalah salah satu ungkapan Pramoedya Ananta Toer ‘Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian’.
“Ada satu juga yang saya selalu pegang, yakni kalau kita bukan siapa-siapa maka menulislah, karena dengan itu karya kita tidak akan hilang,” ujar Herminingsih, yang juga tergabung dalam Tim literasi GTKMB Kementerian Agama RI.
Ia mengakui, pandem Covid-19 rentang 2020-2022 membuatnya semakin aktif menulis, karena memiliki lebih banyak waktu luang di tengah pembelajaran daring.
“Banyak waktu luang digunakan untuk menulis. Setelah dihitung, ternyata sudah lumayan banyak,” pungkasnya. IEA