BANGGAI, MERCUSUAR – Periode sampai bulan September 2019, angka kumulatif Human Immunodeficiency Virus (HIV) ada 170 kasus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sejumlah 116 kasus, sedangkan yang meninggal dunia 57 orang.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati (Wabup), H Mustar Labolo dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian dan Penanggulangan HIV/AIDS di Ballroom Hotel Santika Luwuk, Selasa (24/9/2019).
Olehnya itu, untuk mencegah dan menanggulangi secara komprehensif diperlukan daya dorong atau Critical Driving Force yang memadai, diantaranya dengan melakukan TOP (temukan, obati dan pertahankan) melalui upaya lebih intensif yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banggai.
“Kita perlu komitmen bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk pengendalian HIV AIDS dari Hulu sampai Hilir, dengan mengacu pada Standard Pelayanan Minimal Kesehatan untuk Pengendalian HIV AIDS,” ujarnya.
Dikatakan Wabup, keberhasilan suatu bangsa diawali oleh keberhasilan dalam membina generasi mudanya, dan kehancuran suatu bangsa diawali kehancuran generasi mudanya. “Apabila seseorang terbiasa hidup dengan mengkonsumsi Narkoba, maka kemungkinan dia terpapar Virus HIV AIDS, karena Narkoba dan HIV AIDS ibarat keping mata uang, di mana antara keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi,” kata Wabup.
Pada kesempatan itu, ia berharap kiranya rakor itu dapat memberikan suatu hasil yang bermanfaat bagi semua dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyakit HIV AIDS secara komprehensif, hingga dapat menyelamatkan generasi muda khususnya para pelajar, mahasiswa dan para pemuda dalam rangka menyelamatkan anak bangsa dari penyakit HIV AIDS. MAM