BALUT, MERCUSUAR – Meski sudah memasuki akhir triwulan II (TW-II), namun serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banggai Laut (Balut) 2021, belum juga menunjukkan progres ke arah yang lebih baik. Akibatnya, geliat ekonomi di kabupaten paling timur di Sulteng, tak mampu memberikan dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemerintah daerah yang dipercaya membuat kebijakan agar geliat pertumbuhan ekonomi terus berjalan, nampak masih malu-malu melakukan penyerapan APBD 2021. Padahal anggaran itu satu-satunya penompang ekonomi di daerah yang memiliki fiskal sangat rendah itu.
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Banggai Laut, Sumarto mengatakan, item belanja sebenarnya dibagi empat, namun di LKPP itu masih dibolehkan menggunakan dua item belanja, yakni belanja langsung dan belanja tidak langsung. Per 31 Mei 2021 lalu, belanja tidak langsung realisasinya hanya 25.41 persen, dari target 30 persen penyerapan.
“Kita masih kurang 4 persen sekian, itu untuk belanja modalnya.” kata Sumarto
Di sisi lain, belanja langsung per 31 Mei 2021 masih 12.88 persen, dengan target serapan 30 persen jauh dari target serapan yakni sekitar 17.12 persen.
Faktor rendahnya serapan anggaran ujar dia, salah satunya disebabkan peralihan dari Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) ke Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dan yang kedua dikuranginya belanja modal.
“SDM kita belum siap dan tidak ada pelatihan,” ujarnya. RM