BANGKEP, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) menyatakan bahwa tidak ada warga di daerah tersebut yang positif COVID-19.
Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangkep, Arabiah Tamrin SKM via handphone pada wartawan Media ini mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa ada positif COVID-19 di Bangkep, Selasa (28/4/2020).
Menurut Arabiah, hingga 28 April 2020 belum ada perubahan data terkait COVID-19 di wilayah Bangkep.
Jumlah keseluruhan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak delapan orang, dimana enam diantaranya dinyatakan sehat sedangkan dua orang masih dalam proses karantina.
“Kondisi dua orang status ODP saat ini masih dalam kondisi baik dan sudah tidak ada gejala, sehingga tidak ada perubahan atau peningkatan menjadi status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ataupun positif COVID-19,” tegasnya.
Pemeriksaan rapid test, lanjut Arabiah, merupakan bagian dari protap yang harus dilaksanakan untuk langkah screeningpenapisan menuju tahapan penanganan selanjutnya.
Olehnya itu, hasil rapid test bukan merupakan penentu dan diagnosa COVID-19, karena perlu dilakukan pemeriksaan swab untuk memastikan status positif atau negatif COVID-19.
Hingga saat ini, sambungnya, belum ada status ODP yang dilakukan pemeriksaan swab, sehingga belum ada dinyatakan positif COVID-19 di Bangkep.
Proses karantina dengan fasilitas khusus, tambah Arabiah, merupakan bagian dari prosedur terhadap status ODP dengan kondisi tertentu, seperti faktor umur dan ketersediaan fasilitas karantina yang tidak memadai di lingkungan tempat tinggalnya.
Pada kesempatan itu, ia juga kembali mengimbau pada masyarakat Bangkep untuk tetap tenang dan tetap menjalankan anjuran pemerintah, yakni tetap tinggal di rumah jika tidak berkepentingan, memakai masker setiap keluar rumah, hindari berkumpul dengan orang banyak, jaga jarak minimal 1 meter, berperilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktifitas.
Selain itu, ikuti prosedur karantina dengan maksimal sesuai anjuran untuk pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal dan daerah terjangkit. “Mari bersama-sama dengan pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19. Kita pasti bisa,” tutupnya. PAR