BANGGAI, MERCUSUAR – Wakil Bupati (Wabup) Banggai, H. Furqanuddin Masulili melepas pengiriman ekspor perdana komoditas arang tempurung (batok kelap) sebanyak 26 ton, dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Abadi Desa Uling Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai ke Swedia, Senin (12/8/2024).
Dalam sambutannya, Furqanuddin mengatakan arang tempurung yang diekspor merupakan komoditas lokal yang mampu diolah dengan baik oleh BUMDes Abadi Uling, sehingga mampu menembus pasar global.
“Ini menjadi kebanggaan kita, dan saya sangat mengapresiasi BUMDes Abadi Uling atas kerja-kerjanya,” kata Furqanuddin.
Ia juga berterima kasih kepada para petani kelapa, yang disebutnya bekerja tidak kenal lelah, sehingga menghasilkan karya nyata, arang tempurung asal Desa Uling dapat diekspor ke Swedia.
Sejak dibentuk pada 2014 lalu, BUMDes Abadi Uling awalnya menjalankan usaha jasa tenda, kursi, dan katering, yang sering menemui kendala hingga akhirnya mati suri.
“Namun, pada tahun 2023, melalui program BUMDes Maju, Amanah, Inovatif, Mandiri, dan Andalan (Maima), dengan bantuan modal Rp500 juta per BUMDes yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, BUMDes Abadi Uling bisa kembali beroperasi,” tutur Furqanuddin.
Kepala Desa (Kades) Uling, Darwin Dg. Latu, mengatakan di akhir tahun 2023, melalui Forum Musyawarah Desa, disepakati untuk mengaktifkan kembali BUMDes Uling, dengan mengganti nama menjadi BUMDes Abadi Uling.
“Melihat potensi yang dimiliki, BUMDes Abadi Uling kemudian memfokuskan operasinya pada unit usaha jual beli arang batok kelapa,” kata Darwin.
Hal itu, lanjutnya, tidak terlepas dari potensi tanaman kelapa di Desa Uling seluas 158 hektare. Dalam setahun, Desa Uling mampu memproduksi hingga 1.200 ton kelapa.
Menurutnya, warga Desa Uling yang sebagian besar menggantungkan hidup sebagai petani atau pekebun kelapa mendapatkan berkah.
“Berkat BUMDes ini, ibu-ibu ikut membantu perekonomian keluarga dengan mengumpulkan tempurung kelapa. Keberhasilan BUMDes Abadi Uling menembus pasar global tidak terlepas dari peran ESSA melalui anak perusahaannya, PT Panca Amara Utama (PAU),” ujar Darwin.
Sementara, External Relation and Security Manajer PT PAU, Hermawan Adi Santoso mengatakan, selain bantuan modal usaha melalui dana CSR, PT PAU juga membantu mengembangkan jaringan pemasaran sehingga arang tempurung Desa Uling bisa diekspor ke luar negeri.
“Program ini dapat berjalan karena adanya sinergi antara pemerintah, yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banggai, Dinas TPHP, Pemerintah Kecamatan Kintom dan Pemerintah Desa Uling,” kata Hermawan.
Di samping itu, lanjut Hermawan, PT PAU juga secara rutin melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala terhadap manajemen BUMDes.
Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Muhamad Asnawi Sabil, mengatakan, BUMDes Abadi Uling layak menjadi percontohan bagi BUMDes lain.
“Kami akan mengupayakan adanya keterlibatan korporat lainnya, sehingga kemanfaatan bisnis arang batok kelapa ini bisa dirasakan lebih luas lagi oleh masyarakat di Kabupaten Banggai, tidak hanya di Desa Uling,” ujar Asnawi.
Ia menyebutkan, PT Ailesh selaku pembeli, mengakui kualitas arang yang dihasilkan BUMDes Abadi Uling. */PAR