MERCUSUAR – Untuk pertama kalinya, Yayasan Lentera Anak memberikan penghargaan Sahabat Ramah Anak. Penghargaan ini diberikan kepada empat pimpinan daerah yang memiliki komitmen melindungi anak dari zat adiktif rokok melalui kebijakan di daerahnya. Salah satunya adalah Bupati Banggai, Herwin Yatim. Kepala daerah lainnya adalah Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, dan Bupati Lamongan Fadeli.
Sedangkan dua Organisasi Perangkat Daerah yang telah melakukan terobosan untuk mendorong lahirnya komitmen dan kebijakan di daerahnya dalam melindungi anak dari zat adiktif rokok, yaitu DPPKBP3A Kabupaten Pasaman Barat-Sumatera Barat dan Dinas PPPA Kota Banjarmasin, Kalsel.
Catatan Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2018, baru 43 persen kabupaten/kota yang telah memiliki peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Selain itu, baru 10 dari 516 kabupaten/kota yang telah memiliki peraturan pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok. Sementara itu, ada 389 kabupaten/kota yang berkomitmen menjadi kota layak anak, namun, hanya 103 kota yang memiliki peraturan terkait KTR dan hanya 10 kabupaten/kota yang memiliki pelarangan Iklan, Promosi dan Sponsor (IPS) rokok.
Karena itu, komitmen dan keberanian pimpinan daerah sangat diperlukan untuk melindungi anak-anak dari target pemasaran industri rokok. Lentera Anak menilai bahwa Bupati Banggai dan tiga kepala daerah lainnya memiliki komitmen kuat dan keberanian untuk melarang iklan rokok melalui berbagai inisiatif.
Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari mengatakan hasil Riskesdas 2018, prevalensi perokok anak meningkat dari 7,2 persen (2013) menjadi 9,1 persen (2018). “Sepertinya memang kebijakan dari pemerintah pusat tidak mampu untuk melindungi anak-anak, maka inisiatif dan komitmen dari daerah inilah yang sekarang dapat kami andalkan untuk melindungi anak Indonesia dari bahaya zat adiktif rokok. Menurut kami, komitmen seperti ini yang patut untuk diakui dan diapresiasi,” jelasnya.
Penganugerahan Sahabat Ramah Anak diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi pemimpin-pemimpin daerah lain di Indonesia untuk ikut serta dalam mewujudkan Kota Layak Anak, sehingga akan muncul nama-nama baru sebagai penerima penghargaan pada tahun-tahun berikutnya. WARTAJAKARTA/MAM