Desa Toima Bebas Lokus Stunting

BANGGAI, MERCUSUAR – Kepala Desa Toima, Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai, Muzni Labagendong menyebutkan, daerah tersebut telah bebas dari status sebagai lokus penyakit stunting. Hal itu diungkapkannya, pada rembuk stunting Desa Toima, Selasa (19/9/2023).

“Desa Toima Kecamatan Bunta bebas penyakit stuting, dan bahkan bukan dari lokus stunting,” kata Muzni.

Dia menjelaskan, rembuk stunting yang digelar bertujuan menindaklanjuti program nasional, agar meningkatkan pengetahuan masyarakat, baik secara kualitas dan kuantitas, terkait pencegahan dini stunting, agar target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 dapat terpenuhi.

Sementara itu, pendamping Kecamatan, Edy menyebutkan jumlah penderita stunting di Indonesia semakin menurun, dibanding pada tahun sebelumnya.

Meski demikian, kata Edy, Pemerintah Daerah bersama semua pihak, termasuk warga, penting untuk melakukan langkah-langkah mengantisipasi stunting.

“Dalam penanganan dan pencegahan, terus kita upayakan dan tingkatkan, termasuk kepada para ibu-ibu yang sedang hamil dan akan melahirkan, hingga pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi, kata Edy.

Khusus untuk Desa Toima Kecamatan Bunta, dari 28 Desa hasil pendataan, diungkapkannya, berdasarkan pantauan, anak yang kurang gizi dan asupan protein ditemukan sebanyak 19 orang anak, empat di antaranya kekurangan gizi, dan belum punya BPJS.

“Sehingga para kader muda Posyandu, PKK, Karang Taruna harus benar-benar diberikan arahan pemahaman dan petunjuk untuk lebih berperan dan berpartisipasi, menyosialisasikan program makanan tambahan bergizi, khususnya di TK atau PAUD,” ujarnya. JTN

Pos terkait