Harga Beras di Balut Merangkak Naik

FOTO HARGA BERAS BALUT

BALUT, MERCUSUAR – Harga beras di sejumlah pasaran di Kabupaten Banggai Laut (Balut) mulai merangkak naik, meskipun hampir setiap hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balut memantau pergerakan harga bahan pokok. 

Pantauan wartawan Media ini, Sabtu (28/3/2020), beras yang dipasok dari Sulawesi Selatan ukuran 50 kilogram (kg) mengalami kenaikan dari Rp520 ribu menjadi Rp570 ribu. Sementara beras yang dijual dalam kemasan 10 kg mengalami kenaikan dari Rp100 ribu menjadi Rp115 ribu.

Demikian beras yang disuplai dari Kabupaten Banggai yang sebelumnya dikisaran Rp400 ribu menjadi Rp555 ribu. Beras dari daerah yang sama tetapi memiliki kualitas dari petani di Kecamatan Batui dan Toili ikut naik, dari yang sebelumnya Rp510 ribu menjadi Rp 515 per 50 kg.

“Iya ada kenaikan sedikit untuk beras,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Balut, Hasbullah Talaba saat ditemui wartawan Media ini.

Menurutnya, kasil pendataan tim Diskoperindag pada Jumat (27/3/2020), beras biasa Rp540 ribu per 50 ko, beras GM Rp575 per 50 kg, beras Cinta Nur dijual Rp570 ribu per 50 kg, serta beras Santana Rp540 ribu per 50 kg.

Sementara beras Mawar Rp55 ribu untuk ukuran 5 kg, ukuran 10 kilogram dijual Rp 110 ribu dan ukuran 25 kg Rp275 ribu. Sementara beras Kepala Bunga ukuran 10 kg dijual Rp110 ribu dan Rp290 ribu ukuran 25 kg.

Adapun beras Jempor dan Mawar Melati ukuran 25 kg, masing-masing dijual Rp290 ribu. “Itu data Jumat 27 Maret 2020,” kata Hasbullah.

Pada hari yang sama (Jumat, 27/3/2020), lanjutnya, 1.250 karung beras dan 30 karung gula dipasok melalui KM Rejeki Baru. Sementara KM Sabuk Nusantara yang tiba di Pelabuhan Banggai hari itu juga, memasok 45 ton gula. “Jadi untuk stok beras dan gula ada ketambahan,” tuturnya.

Selain beras dan gula, tambah Hisbullah, juga telur 12 rak, tomat 25 dus, bawang merah satu karung dan bawang putih 5 zak, telah dipasok ke Balut. RM

Pos terkait