BANGGAI, MERCUSUAR – Lani Pelia yang merupakan salah seorang anggota Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) XXII Kodim 1308 Luwuk Banggai, kini telah berhasil melakukan penelitian dalam upaya menghasilkan Ubi Banggai yang besarnya dua kali lipat dari ubi induknya, serta menghemat bahan ubi, dengan memotong-motongnya sebesar ukuran singkong goreng, yang dapat tumbuh.
Hal ini berawal dari keprihatinannya terhadap warga Banggai Laut, yang daerah tersebut seharusnya banyak tumbuh subur tanaman Ubi Banggai, namun lahan tersebut justru tidak dipergunakan dengan baik. Padahal mulanya, ubi ini merupakan makanan pokok bagi warga Banggai Laut, yang dapat dijadikan sebagai pendapatan ekonomi warga Banggai Laut yang luar biasa, jika hasilnya dapat dikirimkan ke luar kota.
Menurut pengakuannya, Selasa (11/8/2020), Lani Pelia mengatakan, sejak Desember 2018 hingga Juli 2019, ia memulai risetnya dengan membuka lahan dengan menanami ubi sebanyak 1400-an buah ubi. Kemudian mulai dikembangkannya pada Januari-Juli 2020.
Sebelum melakukan penanaman, ia memilih bibit ubi yang bagus yakni dipilih ubi yang kecil dan justru berbeda dari ubi induknya, kemudian dipotong-potong menyerupai ukuran singkong goreng.
“Ada jenis ubi yang saya gunakan sebagai percobaan yakni Ubi Baku Tu’u, Manui, Pau Pau Ateno, Kulaluk, dan Butuli. Kemudian ketika saya mau menanam, saya pilih dulu yang tidak rusak. Saya harus pilih bibit yang baik,” katanya.
Ia melanjutkan, penanaman ubi Banggai ini sebenarnya tidak memerlukan perawatan khusus seperti tanaman lainnya, karena ia hanya memilih bibit ubi tersebut yang kemudian dipotong-potong dan potongan ubi direndam CVT jenisnya homaks dengan dtan M45, selama 1 jam saja.
Alumni S1 dari Universitas Tadulako (Untad) Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi dan S2 Universitas Hasanudin (Unhas) Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi, yang juga merupakan istri dari Serka Hadimus Madiles, anggota TNI AD Koramil 1308-08/Banggai, dan selaku Babinsa Pososlalongo ini, merasa terpanggil dan yakin, hasil penelitiannya akan berhasil dengan baik, meskipun banyak warga yang tidak percaya dengan memotong kecil-kecil ubi dapat hidup.
Akhirnya, dengan jerih payahnya selama 7 bulan ini, hasil tanaman ubinya bahkan lebih besar dari bibitnya. Ia juga yakin bahwa ubi-ubi lainnya bisa dikembangkan seperti ubi Banggai.
Dengan hasil yang dilakukan tersebut, ia berharap Pemerintah Kabupaten Banggai Laut ikut peduli dengan pangan local, karena jika dikelola dengan baik dan ada tempat pemasaran, hasilnya dapat menambahkan ekonomi warga Banggai Laut. */JEF