Jumat Agung dan Paskah – Membawa Umat Kristen Semangat Baru

Moses Hataa dan Semuel Pattiwael

BANGGAI, MERCUSUAR – Perayaan Jumat Agung dan Hari Raya Paskah membawa umat kristen untuk hidup dengan semangat baru atau pembaharuan diri, karena Yesus Kristus telah mati tetapi kematiannya bukan akhir sebab masih ada kebangkitan.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Kristen di Luwuk Banggai (GKLB), Pendeta (Pdt) Moses Hataa S.Th M.Pd didampingi Pdt Semuel Pattiwael S.Th di ruang kerjanya, Tabu (8/4/2021).

Dijelaskannya, Hari Raya Paskah penguatan bagi umat Kristen atau warga gereja, karena Tuhan Yesus telah bangkit dari kuasa maut untuk menebus segala dosa umat manusia, khususnya umat Kristiani.

“Olehnya itu, ditengah keprihatinan bangsa dan negara, baik itu ancaman terorisme, radikalisme, bencana alam sampai pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kita tetap dilindungi dan dijaga,” ujarnya.

Terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Petedral Makassar baru-baru ini, ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan tragedi kamanusian, bukan persolan agama.

“Peristiwa tersebut merupakan ancaman bagi seluruh umat beragama yang ada di Indonesia,” tandasnya.

Moses Hataa berpesan bahwa tidak perlu takut dan panik terhadap aksi terorisme, namun harus waspada terhadap ancamannya. Sebab tujuan terorisme adalah membuat orang menjadi ketakutan.

“Mari kita rapatkan barisan, kita hadapi ancaman teroris dengan cara membangun komunikasi dengan pihak TNI-Polri, karena mereka dari dulu sampai dengan sekarang ini menunjukkan kekuatannya serta kesolidtannya,” ujar dia.

“Jadi kita sebagai warga gereja dan seluruh masyarakat di Indonesia, khususnya di Sulteng tidak usah ragu karena negara menjamin keamanan kita semua,” sambungnya menegaskan. PAR

Pos terkait