SIGI, MERCUSUAR- Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XVIII tingkat Provinsi Sulteng yang akan dilaksanakan di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) pada bulan Maret mendatang, kontingen Kabupaten Sigi berjumlah 85 orang. Jumlah tersebut terdiri dari kafilah, pelatih dan pendamping.
Kontingen asal Sigi akan berangkat ke Bangkep pada tanggal 13 Maret 2020.
Demikian dikatakan Kasubag Keagamaan Kesramas Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sigi, Muhaimin Liwegimpu, Minggu (16/2/2020).
Menurutnya, kontingen yang dijadwalkan berangkat 13 Maret telah dipersiapkan agar dapat kembali meraih peringkat lima besar dalam ajang keagamaan Islam tersebut.
Dikatakan Muhaimin, pihaknya telah berkoordinasi dengan para pelatih yang melakukan bimbingan dan pembinaan pada qori dan qoriah, untuk melakukan persiapan pelatihan secara mandiri. Selanjutnya mereka akan dikumpulkan untuk ditempa agar lebih baik saat mengikuti pelaksanaan MTQ.
“Kiita akan mengkarantina anak didik peserta MTQ sekitar tanggal 29 Februari. Dan saat ini anak-anak kami ini sudah disampaikan melalui para pelatihnya, untuk tetap berlatih secara mandiri dan kami juga dalam hal ini tetap melakukan pemantauan,” jelasnya.
Pada MTQ di Bangkep, lanjutnya, hampir semua cabang yang diperlombakan akan di ikuti peserta dari Kabupaten Sigi. Tentunya, ada beberapa cabang yang menjadi andalan untuk bisa meraih dan bersaing dengan peserta dari daerah lain, yakni Tahfidz 10 juz, 20 Juz dan Tahfidz 30 juz, serta lomba Kaligrafi. “Anak anak kami yang ikut dalam Tahfidz 10, 20 dan 30 juz ini sedikit berbeda, karena semuanya bersaudara atau adik kakak, dan anak didik kami ini sudah memiliki nama di ajang MTQ maupun STQ tingkat Nasional,” ujar Muhaimin.
“Pengalaman tersebut, bukan berarti membanggakan diri, tetapi hal ini juga untuk menunjukan pada daerah lain bahwa Kabupaten Sigi yang saat ini dibawah kepemimpinan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dan Wakil Bupati (Wabup) Paulina juga memiliki kemampuan sama dengan daerah lain dan bisa bersaing, walaupun Kabupaten Sigi mengalami musibah bencana alam gempa dan likuefaksi,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Muhaimin juga meminta dukungan doa dari masyarakat.
Dia juga mengaku, pihaknya mempersiapkan kondisi peserta anak didik agar tetap terjaga kesehatannya, karena arena atau tempat pelaksanaan MTQ cukup jauh dan harus menyeberangi laut. Olehnya itu fisik para peserta sangat penting dan dapat berpengaruh saat pelaksanaan kegiatan bila tidak terjaga. “Sebab walaupun disini kondisi kafilah baik akan tetapi mengingat perjalanan cukup jauh bisa saja anak didik kami drop, dan tentunya ini butuh perhatian khusus,” tutup Muhaimin. AJI