BANGGAI, MERCUSUAR – Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banggai melaksanakan webinar, Senin (22/2/2021). Webinar ini diikuti sekitar 300 peserta, yang terdiri dari pengawas, kepala madrasah, dan guru semua jenjang, mulai dari RA, MI, MTs, MA, baik negeri maupun swasta, di lingkungan Kemenag Kabupaten Banggai.
Webinar yang mengambil tema Guru Siap Belajar Tanpa Henti ini, menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidang pendidikan, yakni Direktur Budi Mulia Dua, Tasniem Fauziah Rais dan Kepala SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta, Tri Widaryanto.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banggai, Abd. Muluk Lanonci, dalam sambutannya, menyampaikan titipan salam dari keluarga besar Kemenag Banggai kepada orang tua narasumber, yakni Prof. DR. HM. Amin Rais, MA.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kemenag Banggai menyampaikan lima program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas untuk semua jenjang, mulai dari RA, MI, MTs, MA baik negeri maupun swasta, termasuk pendidikan pada pondok pesantren.
Menurut Muluk, salah satu strategi yang dimaksud, adalah peningkatan strategi kualitas pembelajaran dan pemerataan akses layanan untuk semua jenjang, dan percepatan wajib belajar 12 tahun.
Olehnya itu, posisi guru menjadi salah satu faktor yang paling menentukan, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan kita di madrasah.
Dirinya juga mengapresiasi Seksi Pendis bersama tim, atas usaha dan kerja kerasnya, atas terselenggaranya kegiatan ini.
Narasumber pada kegiatan webinar ini mengungkapkan beberapa metode yang dianggap tepat dilakukan oleh guru, dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Metode ini juga telah dilakukan oleh guru-guru SMP Budi Mulia Dua Foundation, di mna guru harus memiliki laptop yang kompatibel, memiliki lighting dan mic, Zoom berbayar, Google Classroom, G-suite, perbaikan jaringan internet, dedicated server dan health support.
Menurut narasumber, harus ada tim pelatihan untuk melatih guru-guru, tentang bagaimana cara mengedit video. Selain itu kata dia, guru juga harus dibekali dengan vitamin untuk daya tahan tubuh.
Dijelaskannya, dalam hal inovasi dan kreativitas pembelajaran di masa pandemi, beberapa hal penting bisa dilakukan, seperti lesson kits yang harus for hands on, video mode by their own teacher, Zoom Classes dan Google Classroom, KKT (Kesempatan Konsultasi Terbatas), dan solusi bagi guru-guru adalah harus ada tim IT dan Multimedia.
“Semua langkah yang kita lakukan bisa diwujudkan, apabila guru tidak berhenti untuk belajar, baik secara otodidak maupun dalam bentuk diskusi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber juga berbagi pengalaman dan video-video hasil kreativitas guru di SMP Budi Mulia Dua Foundation, serta berbagi pengalaman konsep pendidikan di beberapa negara, di antaranya Singapura, Jepang dan Finlandia. */JEF