BALUT, MERCUSUAR – Kepala SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut (Balut), Rusmadin mengklaim bahwa proses belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya berlangsung efektif, meskipun harus mengurus dua sekolah lainnya di desa berbeda.
Dijelaskannya, SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan terletak di Desa Kaukes, lalu terdapat kelas pembelajaran di Desa Minanga dan Desa Mandel. Secara geografis, Kaukes dan Mandel berada satu pulau, sedangkan Minanga berada di seberang.
“Jadi sekolah ini satu, tidak ada namanya tiga sekolah,” tandasnya, Kamis (31/10/2019) mengklarifikasi pernyataan Kepala SMA Negeri 1 Banggai, Laanaluha Lahamente didampingi Kepala SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan soal tiga sekolah dipimpin satu orang.
Dikatakannya, tenaga pendidik terdapat di Kaukes, Minanga dan Mandel, hingga tidak ada guru yang harus melintas antarpulau. “Masing-masing ada, proses pembelajaran berlangsung,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa proses belajar mengajar SMK berbeda dengan SMA. Sebab di SMK terdapat praktik lapangan, sehingga tidak tampak di sekolah.
“Dilanjutkan dengan pelajar di luar kelas, di dunia usaha, dunia industri,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, ia juga memastikan sekolah tersebut terus dikembangkan yang mengarah ke Desa Minanga. Di desa itu terdapat lahan sekira 6,7 hektare. “Minanga itu ini proses pengembangannya mengarah ke sana. Itu kita pusatkan pengembangan di sana,” papar Rusmadin.
Siswa/siswi di SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan yang kelasnya di Desa Kaukes, datang dari sejumlah desa di kecamatan itu, di antaranya Desa Kokudang dan Bumi Hijrah. “Ada pindahan dari SMA 2 juga ke sana, kita mendekatkan pelayanan pendidikan,” katanya.
Di Desa Mandel, kata dia, pihaknya memiliki program merekrut pelajar yang putus sekolah. Kelasnya hanya sementara, karena pihaknya akan menarik ke Minanga atau Kaukes. “Saya sementara mengajukan proposal ke provinsi untuk mess siswa maupun guru,” terang dia.
SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan memiliki total siswa 110 orang yang tersebar di Desa Minanga dan Kaukes, sedangkan di Desa Mandel 24 orang. Di Minanga terdapa 13 guru, sementara di Kaukes 12 orang. RM