LUWUK, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai membangun Tower Base Transceiver Station (BTS) 4G, di desa yang belum terjangkau layanan telekomunikasi. Hal ini untuk pemerataan akses jaringan telekomunikasi 4G melalui program Kementerian Kominfo, guna mengantisipasi percepatan transformasi digital di Indonesia. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital yang terjadi pada di beberapa kecamatan dan desa Blank Spot,
Bupat Banggai, Amirudin berharap, dengan adanya pembangunan tower ini tidak ada lagi area Blank Spot yang tidak terjangkau telekomunikasi, serta tidak ada lagi desa-desa yang terisolir dan tidak dapat dijangkau. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur kata dia, merupakan kebutuhan yang vital bagi daerah yang masih kekurangan infrastruktur dasar, atau yang memerlukan infrastruktur penunjang yang penting bagi peningkatan produktivitas ekonomi daerah.
“Keinginan Kabupaten Banggai untuk membangun infrastruktur merupakan kebutuhan yang semakin nyata, sejalan dengan pembangunan ekonomi yang dilakukan. Infrastruktur sangat penting dan vital, untuk mempercepat proses pembangunan daerah, serta untuk mendorong tumbuhnya perekonomian daerah secara lebih cepat,” terang bupati.
Olehnya itu, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banggai, bupati mendorong penyediaan infrastruktur komunikasi dan informatika ini, agar diarahkan pada upaya untuk mempercepat penyediaan infrastruktur, utamanya infrastruktur dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Banggai, secara merata dan berkualitas.
Proses Pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) di tahun ini dan sementara berjalan, di antaranya Dusun Tumpu di Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Desa Maleo Jaya di Kecamatan Batui Selatan, Desa Ondolu di Kecamatan Batui, Desa Padang di Kecamatan Kintom, Desa Tinonda di Kecamatan Lamala, Desa Poyang di Kecamatan Balantak Selatan, Desa Longkoga Timur di Kecamatan Bualemo dan Desa Hua-huangon di Kecamatan Lobu.
Pemkab Banggai sangat menyadari peranan transformasi digital untuk Revolusi Industri 4.0, dan menjadi salah satu prioritas nasional, sehungga mereka akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan kapabilitas digital, dengan kerjasama pemerintah, publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband.
Untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Kabupaten Banggai, pemerintah telah menetapkan kegiatan strategis di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal yang menjadi fokus utamanya adalah membangun infrastruktur digital dan memperluas jangkauan internet ke seluruh wilayah Kabupaten Banggai.
Di sisi lain, kondisi pandemi COVID-19 juga berperan penting dalam mempercepat transformasi digital. Kebijakan perusahaan di beragam industri yang menerapkan kebijakan Work From Home (WFH), serta preferensi masyarakat yang mengandalkan interaksi secara digital, misalnya belanja online dan video konferensi untuk menggantikan rapat, membuat banyak korporasi mempercepat implementasi program transformasi digital mereka.
Salah satu infrastruktur yang memegang peranan penting dalam transformasi digital adalah kehandalan koneksi internet. Pandemi memperjelas kondisi akses internet yang masih belum merata. Banyak desa-desa yang akses internetnya sudah kencang, tetapi tidak sedikit juga yang hanya bisa dapat sinyal 3G atau bahkan blankspot sama sekali.
Sebelum ada pandemi, kegiatan virtual seperti rapat daring hingga e-learning, sangat sulit dilakukan.
Namun, selama pandemic, semua pihak terpaksa melakukannya karena kondisi darurat. Ini menunjukkan, tantangan terbesar transformasi digital masih masalah infrastruktur. Peralihan ke ruang digital tidak hanya butuh sekadar koneksi, tetapi juga akses yang berkualitas. Demi mencapai hal tersebut, dibutuhkan partisipasi berbagai sektor untuk menjamin ketersediaan infrastruktur. PAR