BUNGKU, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali rupanya membuat acara khusus, dalam menyambut kedatangan Tugu Kalpataru di wilayah tersebut. Acara itu dilaksanakan pagi hari, Senin (18/10/2021), di Kantor Bupati, dihadiri anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Morowali dan Bupati Morowali, Taslim.
Sebelum penyambutan dilakukan, anggota Sombori Dive Conservation (SDC) yang memenangkan penghargaan itu, berjalan kaki bersama-sama menggotong Tugu Kalpataru. Lalu tiba di teras Kantor Bupati, Ketua Umum SDC Morowali menyerahkan tugu tersebut ke Bupati Morowali, Taslim.
Kemudian, mereka bersama ke lantai dua, Ruang Pola Bupati. Di tempat itu acara inti penyambutan dilakukan.
Kasmudin dalam sambutannya, mengaku sangat berterima kasih dengan penyambutan itu. Ia mengaku terharu dan bangga dengan penghargaan tersebut.
“Saya bisa berdiri di sini saja (memberi sambutan) tidak percaya,” ucap Kasmudin memulai kata-katanya.
Dalam penjelasannya, ia mengakui penilaian Kalpataru dilaksanakan selama setahun lamanya. Dan organisasi atau perorangan yang masuk dalam penilaian, minimal telah melaksanakan kegiatannya minimal lima tahun.
“Kami tidak mengetahui mereka sudah menilai selama itu. Mereka memantau aktivitas kami lewat media sosial dan pemberitaan,” jelasnya.
Ia sedikit menceritakan bagaimana tim penilai penghargaan Kalpataru menguji keikhlasan dan ketulusannya, dalam menyelamatkan lingkungan di Morowali.
“Sebenarnya saya berada di zona nyaman. Saya magister, tapi kok mau mengabdi di bidang lingkungan. Saya punya istri dan anak yang harus saya hidupi. Tapi saya bisa tetap fokus. Mereka (penilai Kalpataru) juga melihat dari sisi itu,” akunya.
Ditambahkannya, kesempatan terbuka luas baginya, dengan latar belakang pendidikannya, ia bisa saja menjadi dosen atau memilih tawaran kerja, oleh salah satu perusahaan tambang terbesar di wilayah itu. Namun semua dia tolak.
“Tahun 2016, pada saat saya memecahkan rekor MURI (pembentangan bendera merah putih sepanjang 19 kilometer melingkari gugusan gunung pinggir laut), saya ditawari sebagai humas di perusahaan. Tapi saya berkomitmen ingin berdiri sendiri untuk mengawal lingkungan,” tutur Kasmudin.
SDC bersepakat, penghargaan itu diberikan untuk ulang tahun Kabupaten Morowali, yang jatuh pada Desember mendatang. Ia juga bersepakat, pihaknya tidak bisa melarang investasi di daerah, terutama Morowali. Namun kegiatan itu minimal harus diseimbangkan dengan menjaga lingkungan sekitar.
“Semoga dengan prestasi ini bisa membangkitkan semangat kelompok-kelompok pecinta alam lainnya untuk bekerja tulus ikhlas menyelamatkan lingkungan,” harapnya.
Di satu sisi, Kasmudin juga berharap, Pemkab Morowali membuatkan tugu Kalpataru, sebagai bentuk pengingat dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Saran saya pak dibuat di Taman Kota,” kata Kasmudin mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya, dengan bangga menyambut kedatangan tugu tersebut. Bagi dia, perolehan penghargaan itu adalah sebuah prestasi yang bisa lahir dari siapa saja karena kebermanfaatannya.
“Penghargaan ini adalah penghargaan bersifat nasional. Bukan hasil sogok atau apa,” kata Taslim.
Penghargaan itu menurutnya salah satu bentuk kerja ikhlas dari anak-anak muda, yang bekerja tidak pernah bohong.
Ia mengharapkan, penghargaan itu bisa menjadi motivator pemda. Sebab diakuinya sebenarnya tanggung jawab SDC dalam menyelamatkan lingkungan, sebenarnya menjadi tanggung jawab Pemda. Namun, SDC ikut mengambil perannya.
“Ini sudah kodrat Allah SWT bahwa di Morowali terjadi penyeimbang,” katanya lagi.
Di media sosial, orang-orang berteriak soal pertambangan yang merusak alam. Kemudian hari ini, Morowali memperoleh penghargaan sebagai penyelamat lingkungan.
Bagi Taslim, apa yang dilakukan SDC adalah upaya penyeimbang alam yang perlu dipertahankan. Sebab hari ini, tidak bisa dipungkiri dunia investasi bisa berkembang, karena adanya investasi besar di Kabupaten Morowali. Namun di sisi lain, dampak kerusakan alamnya juga tidak bisa tutup mata.
“Saya ingin sampaikan mari kita coba rubah pola pikir kita. Kita memang saat ini dihadapi dengan persoalan lingkungan. Pemda, perusahaan dan masyarakat bisa mengambil tanggung jawab,” ucap Taslim.
Lebih jauh, ia menyambut saran Kasmudin, bahwa sebaiknya Pemda membangun tugu Kalpataru dan akan menganggarkannya di tahun 2022.
“Pemda mendorong semua upaya yang adik-adik (SDC) lakukan dengan duduk bersama. Kita adopsi kegiatan mereka, karena memang tanggung jawab kita besar kepada lingkungan,” tutup Taslim. JEF