BUNGKU, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Morowali menjawab tantangan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terkait penyiapan lahan bagi program integrated farming.
“Pemkab menurunkan alat berat dari APBD untuk pembersihan lahan yang diminta pak menteri,” kata Wakil Bupati Morowali, Nadjamudin, saat menemani Staf Khusus Mentan, Yesiah Ery Tamalagi, di Desa Kolono, Senin (15/11/2021) siang.
Kadis Pertanian Morowali, Andi Imran menambahkan, ada dua lokasi yang disiapkan bagi program tersebut, masing masing seluas 21 hektar.
“Lokasi di Kolono ini milik kelompok tani Maju Bersama, nanti yang satu lagi di Desa Bahomoteve milik kelompok tani Mawar Coklat. Lokasi ini kami pilih, sesuai apa yang disyaratkan, saat pak bupati diterima pak menteri, awal Oktober lalu,” jelas Andi Irman.
Integrated farming sendiri merupakan program khusus Kementrian Pertanian RI, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di kabupaten dan propinsi di tanah air.
Selain melihat langsung kesiapan Kabupaten Morowali terhadap program Integrated Farming, Staf Khusus Mentan RI, Yesiah Ery Tamalagi juga melihat progres program bantuan ternak sapi di daerah Topogaro.
Sampai Senin (15/11/2021) siang, sejumlah sapi bantuan kloter pertama sudah diterima kelompok ternak di Topogaro.
“Untuk bahan baku pakan ternak kita sudah sekali panen dilahan yang disiapkan pemkab,” jelas Andi Irman. */JEF