LUWUK, MERCUSUAR – Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka mengakui, penanganan pandemi COVID-19, tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah semata. Bahkan, secara jujur bupati meyakini jika penanganan COVID hanya oleh pemerintah saja, maka tidak bakal membuahkan hasil.
Keterlibatan semua pihak, bahu membahu bersama pemerintah kata dia, adalah kunci sukses menghabisi virus itu.
Ia menjelaskan, saat ini penyebaran COVID-19 terbanyak melalui klaster keluarga, atau yang berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah. Biasanya, penyebaran berawal dari seseorang yang sudah lebih dahulu tertular, lalu menularkannya pada anggota keluarga lain.
Olehnya itu, bupati berharap peran serta semua pihak, termasuk media, dalam memutus penyebaran COVID-19. Terutama dengan menyosialisasikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan mengedukasi masyarakat, bahwa COVID-19 bukanlah aib yang memunculkan rasa takut untuk melakukan pemeriksaan.
“Yakin dan percaya, jika penanganan COVID-19 hanya dilakukan pemerintah saja, tidak akan selesai masalah ini,” ujarnya.
Amirudin Tamoreka mengimbau kepada masyarakat, agar tidak menganggap pasien terpapar COVID-19 adalah sebuah aib.
“Terpapar COVID-19 bukan berarti aib. Justru jika ada saudara yang terpapar, maka perlu kita bantu dan beri motivasi,” katanya saat pertemuan bersama wartawan di Ruang Rapat Khusus Kantor Bupati Banggai, Kamis (19/8/2021).
Munculnya stigma masyarakat, bahwa COVID-19 adalah sebuah aib, perlu diedukasikan. Hal itu dapat menyebabkan orang-orang yang terpapar tidak mau dites maupun melapor, karena merasakan beban sosial.
“Hal ini yang memicu masyarakat enggan melakukan pemeriksaan. Sehingga ada masyarakat yang terkonfirmasi positif disembunyikan karena merasa aib. Padahal COVID-19 bukanlah aib,” terangnya.
Bupati mengimbau masyarakat untuk tidak takut melakukan tes atau melapor, terkait kondisi kesehatan, karena pemerintah akan selalu setia membantu masyarakat, termasuk keluarga yang terpapar COVID, baik saat isolasi mandiri maupun ketika menjalani perawatan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.
“Saat mereka isolasi mandiri akan diberikan bantuan. Demikian halnya ketika dirawat di rumah sakit. Biaya perawatan digratiskan termasuk obat-obatan,” ujarnya.
Dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari serangan virus mematikan ini, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banggai, di antaranya melobi pemerintah pusat untuk menambah jumlah vaksin.
“Sekarang ada ketambahan vaksin Moderna untuk 8.000 orang dan Sinovac untuk 3.000 orang, serta ketambahan 32.000 masker. Vaksin sangat membantu dalam memberi perlindungan terhadap masyarakat dari COVID-19. Karena 99 persen yang meninggal, karena belum divaksin,” katanya. BR