Revitalisasi untuk Menjaga Bahasa Daerah

Pjs. Bupati Banggai, Raziras Rahmadillah, saat membuka FTBI Provinsi Sulteng, di salah satu hotel di Luwuk, Selasa (19/11/2024). FOTO: IST

BANGGAI, MERCUSUAR – Pjs. Bupati Banggai, Raziras Rahmadillah membuka secara resmi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Sulteng, di salah satu hotel di Luwuk, Selasa (19/11/2024).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pelestarian bahasa ibu, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan melalui Balai Bahasa Provinsi Sulteng.

Dalam sambutannya, Raziras menyampaikan sebanyak 59 bahasa daerah di 22 provinsi akan direvitalisasi. Program revitalisasi bahasa daerah tersebut diinisiasi sejak tahun 2021 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ia menjelaskan, pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah, khususnya sejumlah bahasa di Kabupaten Banggai, yaitu bahasa Banggai, Saluan, Balantak dan Andio juga sebagian bahasa lainnya, bertujuan untuk menjaga kelangsungan bahasa dan sastra daerah setempat.

“Tentunya ini dimaksudkan untuk menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur, untuk mempertahankan dan menemukan fungsi baru bahasanya,” kata Raziras.

Ia juga mengapresiasi semangat peserta kegiatan tersebut, yang berasal dari berbagai kabupaten, seperti Banggai, Banggai Kepulauan (Bangkep), Donggala, Poso, dan Morowali Utara (Morut).

FTBI tahun 2024 melibatkan sebanyak 120 pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), didampingi oleh 24 pendamping dari masing-masing kabupaten.

“Sebagai tuan rumah, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menggelar program serupa untuk melestarikan bahasa ibu. Dengan melibatan generasi muda, diharapkan nilai-nilai budaya lokal dapat terus hidup, dan menjadi bagian dari kehidupan masing-masing,” ujar Raziras.

Pada kesempatan itu, Balai Bahasa Provinsi Sulteng memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, atas dukungan terhadap pelestarian bahasa ibu. */PAR

Pos terkait