BANGGAI LAUT, MERCUSUAR – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banggai Laut (Balut), H. Riatman A. Nursin menghadiri pembukaan Sidang Majelis ke-XII Pekerja Klasis Banggai Laut, di Gereja Efrata Banglamayu Desa Dangkalan, Kamis (16/1/2025).
Dalam sambutannya, Riatman menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan sidang tersebut.
“Kami sangat mendukung penuh upaya pembangunan spiritual umat melalui lembaga-lembaga keagamaan di daerah ini. Hal ini diharapkan dapat membentuk masyarakat yang toleran, untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Banggai Laut yang kita cintai,” ujar Riatman.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap program pelayanan sebelumnya, dan penyusunan rencana baru yang efektif. Ia menyoroti perlunya perencanaan, pengawasan, pertanggungjawaban, evaluasi, serta transparansi dalam meningkatkan kinerja lembaga.
“Tantangan ke depan semakin berat, terutama akibat dampak negatif globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perubahan gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan, termasuk Sinode GPIBK Klasis Banggai Laut, sangat penting dalam meningkatkan peran pelayanan kepada umat,” jelas Riatman.
Pada kesempatan itu, Riatman juga memperkenalkan tujuh program prioritas Kemenag, dengan penekanan pada dua di antaranya, yaitu penguatan moderasi beragama dan program pencegahan stunting.
Penguatan Moderasi Beragama bertujuan menciptakan harmoni sosial melalui toleransi, antiekstremisme, serta kerja sama lintas agama. Program tersebut diimplementasikan lewat pelatihan, dialog antarumat, dan pengintegrasian moderasi beragama dalam pendidikan.
Sementara program pencegahan stunting mendukung pengurangan angka stunting secara nasional dengan melibatkan penyuluh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan. Pendekatannya mencakup edukasi gizi, perbaikan pola makan, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.
Riatman berharap Sidang Klasis menjadi momentum strategis bagi para pengurus gereja untuk saling berbagi ide, tenaga, dan komitmen. Selain itu, mampu menghasilkan rumusan program pelayanan yang lebih efektif dan bermanfaat bagi umat Kristen di Kabupaten Balut, serta masyarakat secara umum.
“Semoga tujuan sidang dapat tercapai dengan baik, tertib, dan aman,” pungkasnya. */IEA