BUNGKU, MERCUSUAR – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Pertambangan Bungku Kabupaten Morowali, telah melakukan kerjasama dengan perusahaan industri pertambangan di Morowali, dalam bentuk nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
“MoU dilakukan, agar siswa kami jika ingin bekerja setelah lulus, bisa diterima di perusahaan setempat,” kata Wakil Kepala SMKN Pertambangan Bidang Kesiswaan, Siti Fatma, Jumat (7/10/2021).
Namun diakuinya, hingga saat ini sekolah itu belum pernah meluluskan siswa lantaran baru didirikan tahun 2018. Saat ini, siswa tingkat akhir baru saja akan menjalani magang di perusahaan.
“Rata-rata siswa yang sekolah orientasinya kerja. Itu diketahui saat wawancara,”katanya lagi.
Sejak baru dibuka, kehadiran sekolah itu cukup menarik perhatian sejumlah siswa. Para pelajar tidak hanya dari penduduk lokal tapi berasal dari luar daerah, seperti Luwuk dan Makassar.
“Jumlah siswa SMKN Pertambangan 329 siswa,” ujar dia.
Walaupun tergolong baru sebagai sekolah negeri, sekolah itu telah memiliki sejumlah fasilitas, yakni laboratorium untuk keperluan praktek untuk tiga jurusan yang tersedia di sekolah itu, yakni Jurusan Geologi Pertambangan, Teknik Instalasi Listrik, dan Jurusan Mesin.
“Hanya yang menjadi kekurangan kami, tenaga pengajar dan tata usaha,” aku Siti.
Jumlah tenaga pengajar di SMKN Pertambangan 13 orang. Tiga orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sementara sisanya 10 orang adalah tenaga honorer. Sedangkan Tata Usaha belum ada sama sekali. Menurut Siti hal itu menjadi kendala tersendiri sebab pengabdian PNS dan honorer cukup berbeda.
“PNS kan disumpah harus mengabdi di sekolah, kalau honorer tidak terikat. Ada beberapa tenaga honorer tidak mengajar lagi di sini karena mereka mendapat panggilan kerja di tempat lain,” terang dia.
Oleh karena itu, besar harapan Siti agar pemerintah bisa memperhatikan kebutuhan sekolah tersebut, terutama guru PNS. INT