BALUT, MERCUSUAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas pemilu, selain melakukan pengawasan di masyarakat maupun kalangan pemerintahan, juga melakukan pengawasan partisipatif pemilu 2019 ke sekolah-sekolah.
Untuk itu, Bawaslu Banggai Laut (Balut) melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu 2019, di SMA Negeri 2 Banggai, Kabupaten Balut, yang dihadiri sekira 60 siswa dan dewan guru, Rabu (20/3/2019) lalu.
Plh Kepala SMA Negeri 2 Banggai, Ajmain U Abdul, mengucapkan terima kasih pada Bawaslu, atas terlaksananya, kegiatan yang dilaksanakan di sekolah itu.
Sebagai lingkungan pendidikan, netralitas dalam pesta demokrasi harus dijunjung tinggi, dengan tetap berpartisipasi secara aktif dalam memberikan suara pada pemilu nantinya.
“Pada siswa yang mempunyai logo-logo partai di motor, agar dilepas, apalagi motor yang dibawa ke sekolah,” katanya.
“Komitmen bersama untuk menyukseskan Pemilu, merupakan tanggung jawab bersama. Pilihan boleh berbeda, tetapi jangan sampai kita mengkampanyekan figur yang kita dukung, karena nantinya akan berdampak pada diri kita sendiri,” lanjut Kepsek.
Ketua Bawaslu Balut, Suparto mengatakan, dipilihnya SMA Negeri 2 Banggai sebagai tempat sosialisasi, karena SMA Negeri 2 Banggai sangat representatif, di mana siswanya dari berbagai kecamatan dan desa di Balut.
“Informasi terbuka terkait pemilu tahun ini, harus disampaikan, bukan hanya pada masyarakat atau pemerintah saja, tetapi pada generasi millennial atau pemilih pemula perlu dilakukan. Agar nantinya para generasi millennial, seperti adik-adik SMA, tidak salah dan melanggar ketentuan pemilu,” katanya.
Lanjutnya, Pemilu kali ini berbeda dengan Pemilu lima tahun yang lalu. Salah satu berbeda antara terlihat dengan adanya lima kertas suara, yang nantinya diberikan pada saat pelaksanaan pencoblosan.
“Kalau dulu hanya empat sekarang sudah ada lima kertas suara dengan lima warna juga,” jelasnya.
Dia mengakui, tugas Bawaslu tidak mudah. Untuk itu partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan. “Jadi kalau kemudian adik-adik melihat ada pelanggaran pemilu seperti ‘money politic’, silakan foto, rekam dan sampaikan ke Bawaslu,” imbaunya. RM