BANGGAI LAUT, MERCUSUAR – Tim SAR gabungan resmi menghentikan atau menutup operasi pencarian nelayan yang hilang di perairan Banggai Laut (Balut), Kamis (31/8/2023), karena pencarian telah memasuki hari ketujuh.
Pada pencarian di hari ketujuh, Tim SAR gabungan melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WITA menggunakan 2 unit perahu karet, berlanjut hingga sekira pukul 18.00 WITA, namun tim tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Usai pencarian, tim melakukan briefing bersama aparat desa setempat dan keluarga korban. Hasil briefing, tim SAR gabungan memutuskan untuk menutup pencarian.
“Pencarian hari ini memasuki hari ketujuh, selama pencarian tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, sehingga pencarian tidak lagi efektif untuk dilakukan. Sebelumnya tim SAR gabungan juga telah menyebarkan informasi kepada nelayan-nelayan yang ditemui di perairan, agar melaporkan jika suatu hari nanti dalam beraktifitas di laut melihat tanda-tanda keberadaan korban yang dicari,” ujar Kepala Kantor SAR Palu, Andrias Hendrik Johannes.
Unsur yang terlibat dalam pencarian, adalah personel Basarnas Unit Siaga SAR Banggai Laut, BPBD Balut, TNI, Polri dan masyarakat setempat.
“Terima kasih kepada semua unsur SAR yang turut melakukan pencarian,” ungkap Andrias.
Sebelumnya, nelayan asal Mansalean keluar melaut pada Kamis (24/8/2023) di perairan Banggai Laut dengan indentitas korban bernama Aston (63). Kebiasan korban selalu pulang ke rumah di malam hari, namun hingga hari ketujuh korban tak kunjung pulang. Pencarian telah dilakukan namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban. */AMR