PALU, MERCUSUAR – One Asia Foundation (OAF), sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pembentukan Komunitas Masyarakat Asia di masa depan, kembali melaksanakan seri kuliah umum (General Lecture Series). Seri kuliah umum ke-11 ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Seri diskusi bertajuk Education of Asian Community ini menghadirkan akademisi FKIP Universitas Tadulako (Untad), Dr. Drs. I Made Tangkas, M.Kes. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia ini memaparkan mengenai Early Nutrition of Life and Non Communicable Diseases After Adulthood (gizi awal kehidupan dan penyakit tidak menular atau PTM setelah dewasa).
Dalam pemaparannya, I Made Tangkas menjelaskan, beban pemerintah dalam penanganan Covid-19, bertambah dengan beban penanganan penyakit kronis, seperti serangan jantung, diabetes, stroke dan penyakit kronis lainnya. Apalagi kata dia, stroke menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia, dengan 8775 kasus pada 2014.
I Made Tangkas juga menjelaskan, isu yang mengatakan bahwa penyakit kronis itu penyakit orang kaya, ternyata tidak benar. David Barker, seorang ilmuwan di Inggris, menemukan fakta bahwa masyarakat miskin di sana meninggal muda, dengan penyakit tidak menular seperti serangan jantung dan diabetes. Hal ini membuat Barker mengeluarkan teori terkait hubungan antara penyakit tersebut dengan nutrisi selama kehamilan.
Barker menemukan jawaban, ada kaitan antara berat badan bayi saat lahir dengan resiko terkena penyakit kronis setelah dewasa. Kekurangan gizi saat kehamilan, menimbulkan tidak sempurnanya organ yang terbentuk, seperti sistem kardiovaskular, hati, ginjal, pankreas, saraf dan otak. Adapun dampak jangka pendeknya adalah stunting.
Untuk itu, I Made Tangkas mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia Generasi Emas 2045, faktor gizi ibu hamil menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, agar calon generasi emas Indonesia tidak mengalami kekurangan gizi, yang meningkatkan resiko terkena penyakit kronis saat dewasa.
Seri kuliah umum yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta kalangan akademisi. Seri kuliah umum ini akan dilaksanakan secara rutin dengan tema-tema lainnya. JEF
