LERE, MERCUSUAR – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HIMAPRO PAI) Universitas Alkhairaat (UNISA) Palu mengeluarkan pernyataan sikap dalam menyikapi maraknya penyebaran berita bohong, fitnah, serta hoaks, yang semakin menunjukkan pengaruh dan efek negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa, yang hidup dalam keberagaman. Hoak menurut mereka, telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik maupun ekonomi tertentu dari pihak yang menghendaki kerusakan dalam hidup.
Demikian dikatakan Ketua HIMAPRO PAI UNISA Palu, Ali Rahman, Rabu (2/1/2019). Untuk itu kata dia, HIMAPRO PAI menyuarakan sikap terkait dampak penyebaran berita hoaks.
Pertama, seringnya terjadi gesekan akibat dampak dari berita hoaks dengan metode pelaku yang coba mengangkat isu yang arahnya merusak persatuan bangsa. Terlbih lagi ujaran kebencian itu mengarah pada pribadi yang intoleran dan diskriminatif, seperti halnya provokasi dan hasutan-hasutan yang bedampak merugikan
Kedua, rumah ibadah adalah tempat yang suci bagi para pemeluknya, maka kami segenap keluarga besar HIMAPRO PAI UNISA Palu menolak adanya tempat ibadah yang dijadikan sebagai sarana politik.
Kemudian ketiga, kesadaran akan pluralisme sangatlah penting dalam kehidupan berdemokrasi, untuk mempertebal rasa nasionalisme bangsa. Untuk itu sebagai warga negara, kita semua akan kembali memilik masing-masing pemimpin, baik eksekutif maupun legislatif.
Olehnya kata dia, kampus dan sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk pembeljaran politik, bukan dijadikan sebagai wadah politik praktis. Untuk itu kata dia, kami dari keluarga besar HIMAPRO PAI UNISA Palu mengajak masyarakat Sulteng, khususnya masyarakat Kota Palu, untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang akan datang, dengan damai dan kondusif. JEF