PASANGKAYU, MERCUSUAR – Kearifan lokal merupakan warisan leluhur turun-temurun yang dianggap mengandung nilai-nilai positif untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Begitu Suku Kaili memaknai adat leluhur yang kini menjadi warisan atau kearifan lokalnya.
Suku Kaili adalah salah satu suku terbesar yang mendiami wilayah Sulawesi Tengah dan Sebagian Sulawesi Barat, khususnya di daerah Pasangkayu dan sekitarnya. Suku ini dikenal memiliki berbagai tradisi dan budaya yang kaya, salah satunya adalah tradisi Vunja.
Vunja atau tradisi gotong royong dalam masyarakat Kaili merupakan bentuk saling tolong menolong dalam berbagai kegiatan atau pekerjaan besar.
“Vunja ini pesta besar bagi kami, meski kadang dirayakan seadanya, kami tetap menyambut dan ucapkan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan. Setiap tahun kita rayakan, tidak boleh lewat,” kata Arkham, Ketua Adat Kaili Tado.
Menurut Arkham, Vunja tidak hanya bermakna dalam hal saling membantu. Filosofi di balik Vunja adalah bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan bantuan dan dukungan dari orang lain.
Acara adat yang dilakukan rutin setiap menjelang akhir tahun oleh Suku Kaili Tado ini menjadi perhatian penting PT Mamuang. Anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) yang beroperasi di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat memang telah rutin memberikan bantuan melalui program tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat Kaili Tado, terutama di momen-momen menjelang perayaan pesta Vunja.
“Setiap tahun menjelang pesta kami selalu dibantu PT Mamuang dalam hal apapun. Malah setiap bulan masyarakat dapat bantuan sembako dari perusahaan,” ungkap Arkham.
Senada dengan Arkham, Halimah, salah seorang tokoh perempuan suku Kaili Tado menyampaikan apresiasinya kepada PT Mamuang. Menurutnya, berkat bantuan yang menyasar kepada masyarakat Kaili Tado sangat membantu dan meringankan beban mereka.
“Harga bahan pangan di sini mahal, bantuan PT Mamuang betul-betul berguna warga yang kebutuhan sehari-harinya kurang,” kata Halimah dengan logat asli suku Kaili yang masih kental.
Perusahaan kelapa sawit, PT Mamuang merupakan perusahaan yang hidup berdampingan dengan masyarakat Kaili Tado. Oleh karenanya perusahaan percaya bahwa membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar area operasional adalah hal penting dalam sebuah proses menjadi perusahaan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Asisten Corporate Social Responsibility PT Mamuang, M. Fathurrohman mengungkapkan bahwa bantuan yang selama ini disalurkan oleh perusahaan merupakan wujud nyata perusahaan dalam komitmen keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
“PT Mamuang dan semua anak usaha Astra Agro yang tersebar di seluruh Indonesia, berkomitmen untuk menghormati hak-hak masyarakat adat dan lokal setempat. Tanggung jawab sosial perusahaan ini sekaligus sebagai upaya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Fathur.
Bantuan sembako yang diberikan oleh PT Mamuang setiap bulannya, diterima langsung oleh sebanyak 135 KK masyarakat Kaili Tado, yang tersebar di tiga dusun Martasari, yaitu Desa Wayambojaya, Kabuyu Tua, dan Sipatuo, Sulawesi Barat.
Ditemui di kesempatan yang sama, Arkham dan Halimah menyampaikan rasa syukur mereka berada di tengah-tengah bisnis PT Mamuang. Menurut mereka berkat kehadiran PT Mamuang, banyak bantuan dan program-program sosialnya yang berdampak secara langsung kepada masyarakat Kaili Tado.
“Tinatauan PT Mamuang,” kata Arkham dan Halimah. Kalimat dari bahasa Kaili ini berarti terima kasih. */MAN