PALU, MERCUSUAR- WhatsApp merupakan aplikasi yang banyak digunakan penduduk dunia. Hal ini jadi alasan banyak penjahat dunia maya dan hacker jahat berusaha untuk mencuri atau membajak aplikasi berbagai pesan ini untuk tujuan jahat.
Dilansir dari CNBCIndonesia, modus baru yang digunakan pelaku kejahatan adalah memanfaatkan celah ketika pengguna mengganti smartphone atau ingin mentransfer akun mereka ke ponsel baru.
Ketika seseorang ingin mengganti ponsel dan mentransfer akun WhatsApp, aplikasi milik Facebook ini akan mengirimkan SMS otentifikasi 6 digit ke nomor ponsel sebelumnya agar bisa digunakan.
Langkah yang dilakukan penjahat dunia maya ini dengan mencoba menyakinkan korban bahwa mereka telah salah kirim SMS dan meminta korban mengirimkan kembali isi pesan SMS otentifikasi kepada mereka. Istilah ini dikenal dengan rekayasa sosial.
“Hal pertama yang perlu diketahui tentang serangan siber ini adalah aset utama pelaku kejahatan siber memanfaatkan kepercayaan korban,” ujar direktur teknis Check Point Eusebio Nieva, seperti dihimpun dari Entrepreneur, Selasa (5/1/2021).
“Memulihkan akun tidaklah mudah. Satu-satunya cara dengan berbicara dengan WhatsApp dan memberitahu mereka tentang pencurian akun sehingga secara otomatis mematikan akun terhubung dengan nomor ponsel korban.”
Untuk mencegah hal ini terjadi ada baiknya kamu membaca dengan cermat pesan SMS yang masuk ke ponsel dan tidak mengirimkan kode yang diterima kepada siapapun.
Berikut tips terhindari dari pembajakan atau pencurian akun WhatsApp:
1. Ahli keamanan siber menyarankan kamu tidak sembarang membuka akun WhatsApp Web di banyak laptop atau komputer. Bila khilaf untuk menonaktifkannya bisa jadi jalan terjadinya kejahatan siber terjadi.
2. Perlu dipahami aplikasi ini tidak pernah meminta informasi kepada penggulan melalui voice call, pesan WhatsApp atau pesan teks.
3. Jangan bagikan SMS otentifikasi kepada siapa dan setiap kali ada orang tak dikenal kirim pesan untuk minta SMS otentifikasi segera blokir tanpa membelas atau memberikan informasi.TMU/CNBC