ACT Percepat Proses Pemulihan Sektor Pendidikan Pascabencana

act

PALU, MERCUSUAR – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya mempercepat proses pemulihan pascabencana di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, khususnya di sektor pendidikan.
“Setelah sebelumnya membangun sejumlah sekolah swasta dan negeri berupa bangunan sementara maupun permanen, kali ini ini ACT kembali membangun tiga unit madrasah milik Alkhairaat yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala,” kata sukarelawan ACT Sulawesi Tengah, Aguswandi di Palu, Jumat (5/7) seperti rilis yang dikirim ke Mercusuar.
Ia menjelaskan bahwa tiga sekolah itu masing-masing Madrasah Aliyah Alkhairaat Batusuya Go’o di Kabupaten Donggala, Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Baluase di Sigi dan Sekolah Dasar Alkhairaat Tondo di Kota Palu.
Tiga sekolah tersebut, katanya, rusak parah saat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR pada 28 september 2018 mengguncang Sulteng. Akibatnya aktifitas belajar mengajar saat ini dilakukan di tenda darurat.
“Waktu kami dari tim sukarelawan melakukan penilaian di tiga sekolah itu, kondisi sekolah tersebut sudah tidak layak dihuni, seperti dindingnya yang retak dan bangunan sekolah yang sudah miring,”ujarnya.
Melihat Kondisi bangunan sekolah yang tidak layak itu, ACT kemudian berkolaborasi dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan berkomitmen membangun kembali sekolah tersebut.
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah, Nurmarjani Loulembah mengatakan dari hasil kolaborasi tersebut, tiga sekolah yang rusak itu kini tengah proses pembangunan dengan konstruksi permanen.
“ Proses pembangunan sekolah itu kami percepat dengan melakukan pengerjaan hingga malam hari agar aktifitas belajar mengajar dapat kembali dilakukan di dalam sekolah sehingga siswa kembali dapat belajar dengan nyaman,” katanya.
Sementara itu Koordinator Pembangunan ACT, Dede Abdul Rochman menargetkan pembangunan tiga sekolah tersebut akan rampung pada pertengahan bulan Agustus tahun ini.
“Kami mengerahkan hampir seratusan sukarelawan baik itu tukang maupun buruh untuk pengerjaan tiga sekolah tersebut sehingga pembangunannya bisa lebih cepat selesai dari target yang telah ditentukan,” kata Dede.MAN

Pos terkait