Apel Kebangsaan yang Menyentuh di Penjara Anak

IMG-20200926-WA0020

Malam pun terasa sendiri

Walau dalam keramaian

Sapaan dan pelukan serta

Kehangatan keluarga pun tiada harap

Penyesalan pada kesalahan masa lalu

Menemani sepanjang waktu berada di sini

 

ITULAH antara lain sepotong Sandi Komunitas Pengayoman Pramuka Bina Narapidana yang dibacakan Irham. Cukup menyentuh hati bagi yang mendengarkannya.

Anak muda itu adalah salah seorang warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Jalan Dewi Sartika, Palu. Mengenakan seragam Pramuka, ia membacakan itu pada Apel Kebangsaan Narapidana Pengayoman di LPKA Kelas II Palu, Kamis (24/9) malam.   

Irham seolah menceritakan penyesalannya mengapa ia sampai berada di dalam penjara. Tetapi di bait-bait berikutnya, Irham ingin berubah setelah keluar nanti. Ia ingin mengukir hari dan mendidik diri selama berada dalam tahanan.

Empat wanita dari Lapas Perempuan kemudian tampil di panggung. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Tanah Pusaka diikuti semua hadirin. Alunan lagu yang kini sangat jarang didengarkan lagi, juga menyentuh hati.

Di acara itu, Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf diundang untuk menyampaikan amanat kebangsaan. “Bagaimana kita mencintai bangsa, itulah nasionalisme,” katanya saat memulai memberikan amanat.

Jenderal bintang satu asal Madura, Jawa Timur itu menjelaskan, berbagai hal dapat dilakukan untuk mencintai bangsa. Setiap individu dapat berkarya sesuai dengan bidangnya. Dengan cara itu ia berarti sudah mencintai bangsanya.

Kepada anak-anak penghuni penjara berkali-kali ia mengingatkan. “Jangan pernah terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Cukup sekali, dan itu harus dijadikan pengalaman berharga untuk lebih baik di masa dating,” katanya.

Diingatkan, bila pernah mencoba menyalahgunakan narkoba, cukup sekali itu saja. “Jangan lagi diulangi. Bila pengedar atau bandar merayu, jangan lagi mau menggunakan narkoba. Sebab itu akan merusak masa depan kalian,” pesan Farid Makruf.

Sementara Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi mengatakan, pencanangan pramuka bagi warga binaan bertujuan untuk membentuk gerakan moral dan edukasi.

Menurutnya, dengan adanya pembinaan yang dilakukan oleh pramuka, diharapkan ada pemahaman bersama tentang sisi kemanusian yang diserap oleh warga binaan.

“Ya mungkin selama ini komunikasinya kurang tepat, kemudian cara mengarahkannya kurang tepat, dengan adanya pembinaan dari pramuka ini dapat membuat pola asuh yang baik bagi warga binaan,” katanya

Dijelaskan, sebagai warga Indonesia, warga binaan tentunya harus diberikan semangat kebangsaan selama menjalani masa tahanan. Selain itu, warga binaan juga tetap diberikan pendidikan yang layak selama menjalani masa tahanan.

“Setelah kegiatan pramuka ini para warga binaan juga akan diberikan pendidikan melalui gerakan pendidikan penyetaraan yakni paket A, B, dan C,” katanya.

Sebagai generasi muda menurutnya, adik-adik Pramuka harus menjadi komponen bangsa dan masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu dalam mendukung pembangunan di daerah ini.

“Semoga setelah kegiatan ini adik-adik Pramuka dapat menjadi insan yang berahlak mulia, disiplin, mandiri, dan terhindar dari pikiran dan kegiatan kegiatan negatif serta memiliki jiwa kesatria,” harapnya.MAN

Pos terkait