HARI Senin, 21 Juni 2020 menjadi hari bersejarah bagi Nur Intan. Dia adalah koordinator lapangan Pelkesi di Pantoloan. Kader Posyandu yang dikenal dengan panggilan Intan ini untuk pertama kali diundang oleh Lurah Pantoloan, Ramli Latembo untuk menghadiri Rapat Penyusunan Rencana Pembangunan Kelurahan Pantoloan di kantor Kelurahan Pantoloan.
Pada rapat yang berlangsung sejak pukul 16.00 wita itu, Intan mengajukan anggaran untuk dana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan balita setiap bulan. PMT adalah salah satu layanan wajib di Posyandu bayi dan balita.
“Sejak 2019 dana PMT bayi balita di Kelurahan Pantoloan didapat dari Pelkesi dan program ini sudah berakhir di Juni 2020. Jadi mohonlah agar ada perhatian untuk bayi balita generasi penerus di Pantoloan supaya anak-anak kita jauh dari stunting dan kurang gizi,” katanya saat meyakinkan peserta rapat.
Setelah musyawarah, akhirnya peserta rapat dan pihak Kelurahan Pantoloan memutuskan untuk menggelontorkan dana untuk PMT sebesar Rp 600.000 setiap bulan mulai Juli-Desember 2020. Dana itu akan dikelola kader Posyandu untuk menyediakan PMT bagi 300 balita yang tersebar di enam pos Posyandu.
“Saya sangat senang dan bersyukur telah disediakan dana untuk PMT bayi dan balita untuk enam bulan ke depan ini. Tahun depan tentu ajuan untuk dana PMT bayi dan balita akan tetap kami suarakan demi kesehatan bayi dan balita juga agar orangtua bayi dan balita semangat membawa anak-anaknya ke Posyandu. Bila kehadiran bayi balita di Posyandu meningkat, tentu peluang masalah gizi kurang ataupun stunting dapat dipantau dan dicegah sedini mungkin,” kata Intan.
Sementara Otto Nody Atyanto, Project Manager Pelkesi menjelaskan, keberhasilan advokasi untuk dana PMT di Kelurahan Pantoloan adalah keberhasilan yang patut disyukuri. Kerja keras semua kader Posyandu dan Ibu Intan selaku koordinator lapangan Pelkesi telah membuahkan hasil yang manis bagi bayi dan balita di Pantoloan. Selamat ya. Dina Mariana Lumban Tobing