DONGGALA, MERCUSUAR – Banjir Bandang Donggala menghentikan arus transportasi di Jalan Trans Sulawesi selama beberapa jam pada Senin, (7/7). Banjir menerjang Kecamatan Banawa Tengah dan Banawa Selatan setelah hujan deras membuat Sungai Powelua meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus menjelaskan, banjir bandang menggenangi badan jalan hingga kendaraan tidak bisa melintas.
“Alhamdulillah, Senin sore sekira pukul 17.00 Wita arus transportasi kembali lancar seiring surutnya air,” kata Akris pada Senin malam.
Selain menutup akses utama Trans Sulawesi, banjir bandang Donggala juga merusak sejumlah infrastruktur. Ruas jalan kabupaten di Dusun 3 Lampo, Desa Powelua putus total. Satu jembatan penghubung di Desa Kolakola rusak parah sehingga warga tidak dapat menyeberang. Petugas BPBD saat ini terus melakukan pendataan kerusakan fasilitas umum.
Firdaus Nontji, Anggota DPRD Donggala, mengatakan banjir bandang terjadi karena curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah sejak pagi hari.
“Sungai Powelua meluap sehingga enam desa di Banawa Tengah dan satu desa di Banawa Selatan terendam,” jelas Firdaus.
Desa yang terdampak banjir bandang Donggala meliputi Desa Powelua, Lumbudolo, Kolakola, Limboro, Mekar Baru, dan Towale. Sementara itu, Desa Lumbumamara di Banawa Selatan juga mengalami genangan air cukup tinggi. Warga yang rumahnya tergenang mulai membersihkan lumpur dan sampah ketika banjir mulai surut pada sore hari.
“Banjir sudah mulai surut. Namun, malam ini warga masih kebingungan karena semua persediaan makanan basah. Bahkan peralatan dapur hanyut terbawa arus,” kata Firdaus.
BPBD Provinsi Sulawesi Tengah bersama BPBD Donggala mengidentifikasi kerugian materil dan kerusakan fasilitas publik. Pemerintah daerah juga mempertimbangkan langkah penanganan darurat agar distribusi bantuan berjalan cepat. Meskipun begitu, jalur Trans Sulawesi kini sudah dapat dilalui kendaraan.
Selain memulihkan transportasi, petugas akan memastikan jembatan yang rusak segera diperbaiki. Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui BPBD Provinsi Sulawesi Tengah turut memantau perkembangan di lokasi terdampak.TIN