SIGI, MERCUSUAR – Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi kembali diterjang banjir bandang, Jumat (15/5/2020) malam. Banjir tersebut diklaim merupakan banjir terparah yang selama ini terjadi di desa tersebut, sebanyak 41 rumah warga terendam lumpur setinggi satu meter lebih.
Kades Poi, Samin saat meninjau banjir bandang tersebut, Sabtu (16/5/2020) pagi mengatakan banjir ini lebih parah dari sebelumnya dimana telah berdampak di dua dusun sekaligus, yaitu Dusun 2 dan Dusun 3. “Ada sebanyak 41 rumah atau 41 kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung banjir ini. 24 rumah ada di Dusun 2 dan 17 rumah di Dusun 3. Ditambah lagi 4 KK gendong,” ujar Samin.
Dijelaskan, meski banjir ini tidak menyebabkan korban jiwa, namun sedikitnya membuat dua rumah warga hanyut, delapan ekor kambing hilang terseret arus serta satu unit motor juga hanyut.
“Beruntung tadi malam warga langsung mengevakuasi diri setelah mereka mendengar suara gemuruh air dari arah sungai. Jadi sekarang seluruh warga terdampak telah mengungsi di hunian sementara (huntara) dan sebagiannya mengungsi di rumah keluarga masing-masing,” tuturnya.
Dijelaskannya, banjir bandang itu mulai menerjang Desa Poi sekira pukul 10.30 Wita dengan volume air yang deras, disertai bebatuan dan lumpur. Katanya, ketinggian lumpur saat ini berkisar satu meter dan juga menghalangi Jalan Poros Palu-Bangga di desa tersebut.
Hingga Sabtu pukul 12.00 Wita, lumpur di jalan poros belum dapat dibuka karena masih menanti alat berat, sehingga kendaraan belum dapat melintasi jalan poros tersebut.
Ardi (35), warga setempat mengaku warga langsung berlarian menjauhi aliran sungai saat mendengar suara gemuruh. Namun warga tidak sempat mengevakuasi barang-barangnya. “Kami jelas panik. Di tengah hujan deras, warga berhamburan keluar rumah menghindari luapan banjir tanpa berfikir barang-barang di dalam rumah,” katanya.
Tidak hanya rumah warga, ruas jalan Trans Provinsi yang menghubungkan antara Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Kecamatan Dolo Selatan, juga belum dapat dilalui, karena tertimbun lumpur.
”Belum ada akses jalan,” jelas Camat Dolo Selatan, Jalil.
Untuk saat ini, warga yang terdampak banjir bandang untuk sementara waktu diungsikan ke Hunian sementara (Huntara) yang ada di Desa tersebut dan sejumlah rumah warga yang berada di Desa tetangga.
”Kami ungsikan di huntara bencana alam gempa lalu, sama ada yang ke keluarga di desa sebelah,” tambahnya seperti dikutip Antara.BAH