SIGI, MERCUSUAR – Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta menyampaikan kepada masyarakat di daerahnya bahwa bantuan langsung tunai (BLT) dana desa diberikan hanya selama tiga bulan terhitung mulai April, Mei dan Juni, di tengah darurat virus corona jenis baru (Covid-19).
“Bantuan ini hanya sementara, yaitu hanya selama tiga bulan di tengah adanya penyebaran corona,” ucap Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta di Sigi, Sabtu.
Bupati menyampaikan hal itu sebagai bentuk penjelasan kepada masyarakat untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pernyataan itu disampaikan Mohammad Irwan Lapatta saat dia turun langsung memonitoring dan mengawal penyaluran BLT dana desa di Desa Kayumpia, Desa Rondingo, Desa Bolobia, Desa Porame, dan Desa Balane, Kecamatan Kinovaro, Sabtu.
Monitoring itu sebagai bentuk keseriusan Bupati Sigi dalam mengawal langsung pencairan dan penyaluran BLT dana desa agar tepat sasaran.
Kepada masyarakat yang berhak menerima Mohammad Irwan Lapatta menjelaskan bahwa BLT dana desa bersumber dari APBN dan diatur langsung oleh Pemerintah Pusat lewat Kementerian Desa.
Olehnya, ia menegaskan Pemkab Sigi hanya menjalankan instruksi Pemerintah Pusat dalam hal penyaluran BLT dana desa.
Kriteria penerima BLT Dana Desa yang telah diatur oleh Kemendes-PDTT yaitu di antaranya keluarga miskin bukan penerima PKH, bukan penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan tidak termasuk sebagai penerima manfaat kartu prakerja.
“Desa harus menyalurkannya dengan baik, dengan benar, agar bantuan ini tepat sasaran,” katanya.
Bupati Sigi menguraikan di Sigi saat inj sudah 80-90 persen desa mulai melakukan penyaluran BLT dana desa. Di Kabupaten Sigi, terdapat sekitar 176 desa dengan total dana desa Tahun 2020 kurang lebih Rp 149,948 miliar. Dari total anggaran tersebut rata-rata setiap desa mengalokasikan 30 persen untuk BLT dana desa.
Warga yang terdaftar dan layak untuk menerima BLT dana desa akan menerima bantuan senilai Rp 600.000 selama tiga bulan, April, Mei dan Juni.
“Rata-rata 150 kepala keluarga di desa di Sigi telah mulai menerima BLT dana desa,” ucapnya.
Tanya Terus RT/RW
Sementara itu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan masih mendapatkan laporan ihwal masyarakat yang belum mendapatkan bantuan tunai (BST) dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
Jokowi mengatakan, telah memerintahkan para pembantunya mempercepat proses penyaluran dengan memotong segala prosedur sehingga masyarakat bisa cepat menerima bansos.
Di samping itu, Jokowi juga meminta masyarakat pro-aktif bertanya kepada RT/RW dan kepada desa setempat.
“Masyarakat yang belum mendapat bantuan, tanya terus ke RT/RW dan kepala desanya,” ujar Jokowi dalam sebuah video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 16 Mei 2020.
Adapun besaran bantuan yakni Rp 600.000,- per bulan untuk setiap kepala keluarga selama tiga bulan berturut-turut. Besaran yang sama untuk BLT Dana Desa selama tiga bulan berturut-turut.
Menurut Jokowi, sampai saat ini BLT dana desa yang tersalurkan jumlahnya baru 15 persen. Dengan kata lain, masih ada 85 persen yang belum diterima masyarakat.
“BST juga baru kurang lebih 25 persen yang sudah diterima masyarakat. Oleh karena itu, saya sudah perintahkan menteri terkait untuk mempercepat dan menyederhankan prosedur penyalurannya agar bantuan bisa cepat diterima masyarakat,” ujar Jokowi.AJI/TMP