Booth PHE Jadi Best Favorite di IPA Convex 2025

Presiden RI Prabowo Subianto mengunjungi booth Pertamina Hulu Energi usai membuka The 49th IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang.

TANGERANG, MERCUSUAR – Predikat Best Favorite Booth yang diraih PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam ajang IPA Convex 2025 menjadi bukti tingginya antusiasme pengunjung terhadap kehadiran Subholding Upstream Pertamina ini.

Selama tiga hari pameran di ICE BSD City pada 20–22 Mei 2025, booth PHE tak pernah sepi pengunjung. Penghargaan Best Favorite Booth diumumkan dalam upacara penutupan The 49th Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 pada 22 Mei.

Selain itu, PHE juga meraih posisi 1st Runner Up Best Booth Content untuk kategori Extra Large. Ramainya booth PHE juga dipengaruhi oleh kunjungan tokoh-tokoh penting.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto hadir di hari pertama, sementara Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengunjungi booth pada hari kedua. Mereka disambut oleh Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, Whisnu Bahriansyah.

Dalam agenda Closing Ceremony IPA Convex 2025 yang diselenggarakan pada 22 Mei 2025, PHE meraih juara 1 untuk kategori Best Favorite Booth berdasarkan pemungutan suara oleh para pengunjung dan berbagai pihak lainnya selama acara berlangsung.

Whisnu menyampaikan paparan mengenai kontribusi PHE dalam mendukung ketahanan energi nasional. Saat ini, PHE menyumbang 69 persen produksi minyak dan 37 persen produksi gas nasional, serta mengelola 24 persen blok migas dalam negeri. Target pertumbuhan produksi minyak ditetapkan sebesar 3 persen dalam lima tahun ke depan.
Selain booth utama, dua perwakilan dari Subholding Upstream Pertamina juga mendapat penghargaan dalam lomba presentasi teknis di IPA Convex.

Zora Cahya Ardiya Prameswari dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyabet Best Poster Presentation untuk kategori fasilitas, sementara Rudi Dova (PHR) memenangkan Best Oral Presentation untuk kategori engineering.

Selama pameran, PHE menampilkan materi edukatif mengenai proyek Carbon Capture Storage (CCS), produk mitra binaan yang mendukung ketahanan pangan nasional, dan informasi bisnis hulu migas lewat media digital interaktif.
Booth juga menyuguhkan pengalaman interaktif melalui games edukatif dan sajian kopi khas Gunung Puntang.
Arya Dwi Paramita, menyatakan partisipasi PHE di IPA Convex bertujuan memperkuat hubungan dengan pelaku industri dan meningkatkan pemahaman publik tentang bisnis migas.

“Kami tampilkan kinerja lima regional dan tiga anak perusahaan Subholding Upstream serta edukasi tentang dekarbonisasi lewat CCS/CCUS wall interaktif,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Arya menambahkan, PHE akan terus menjalankan operasi migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta memastikan penerapan prinsip anti-penyuapan melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016.

“PHE menargetkan jadi perusahaan migas kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menerapkan tata kelola yang baik,” katanya.

Sumur Minyak Rakyat
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyampaikan pihaknya akan memetakan sumur minyak rakyat sesuai dengan wilayah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang beroperasi di sana.

“Kami inventarisasi sumur-sumur mana yang berada di dalam wilayah kerja KKKS,” ucap Djoko ketika ditemui setelah penutupan IPA Convention & Exhibition, Tangerang, Banten, dikutip Jumat.
Nantinya, sumur-sumur rakyat yang berada di dalam wilayah kerja KKKS, akan didorong untuk bekerja sama dengan KKKS.

Kerja sama bisa dalam bentuk pembinaan oleh KKKS kepada masyarakat yang mengelola sumur minyak rakyat.
Apabila sumur minyak rakyat berlokasi di luar wilayah kerja KKKS, maka SKK Migas akan memperluas koordinat untuk mencari KKKS yang mengelola wilayah kerja tersebut.

“Kebanyakan (sumur minyak rakyat) ada di dalam (wilayah kerja) Pertamina,” ucap Djoko.
Saat ini, SKK Migas sedang menggarap petunjuk teknis terkait operasional pengelolaan sumur minyak rakyat, termasuk memuat pemanfaatan hasil dari sumur minyak rakyat.Petunjuk tersebut akan mengikuti peraturan menteri yang akan diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami sudah siapkan drafnya,” kata Djoko.
Pernyataan tersebut terkait dengan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan meminta kepada KKKS untuk membina masyarakat dalam mengelola sumur minyak rakyat.
Hingga saat ini, regulasi yang akan mengatur soal penertiban sumur ilegal dan sumur minyak rakyat masih dalam tahap penggodokan.

Pemerintah pun belum menentukan nama untuk regulasi tersebut, namun Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan pembahasan sudah berjalan.
“Judulnya belum, tetapi kalau pembahasan sudah,” katanya.

Pengelolaan sumur minyak rakyat akan diberi payung hukum untuk meningkatkan produksi migas nasional dan perbaikan pengelolaan sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak rakyat yang ilegal dan menimbulkan dampak negatif lingkungan dan keselamatan.MAN

Pos terkait