Bulog Rencanakan Pengadaan Stok Kedelai

PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah Sulteng akan melakukan pengadaan stok kedelai, untuk membantu kecukupan kebutuhan khususnya industri tahu dan tempe, pada tahun 2023.

Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulteng, David Susanto, belum lama ini, mengatakan, pihaknya akan mengupayakan pengadaan kedelai, namun belum menentukan berapa jumlah stok yang akan didatangkan.

“Kita masih berusaha khusus untuk kedelai, mau didatangkan tapi prosesnya mungkin sekitar 1-2 bulanan. Itu belum kita hitung jumlahnya berapa, tapi arahnya ke sana ada,” ujar David.

Ia melanjutkan, terkait penyaluran atau pengadaan kedelai tersebut, pihaknya perlu melakukan koordinasi lintas instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan UKM.

“Butuh koordinasi dengan lintas instansi. Seperti Dinas Koperasi, karena kita masih harus menghimpun koperasi pengusaha tahu dan tempe, berapa kira-kira kebutuhannya, nanti kita hitung,” jelas David.

MINYAK GORENG CURAH TERMURAH

Pimwil Perum Bulog Sulteng, David Susanto mengungkapkan pada tahun 2022 lalu, harga minyak goreng curah di Provinsi Sulteng merupakan yang termurah di seluruh Indonesia.

Hal itu, kata David, berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, yang menyebutkan harga minyak goreng cura di Sulteng rata-rata di kisaran Rp12.333, cukup jauh jika dibandingkan dengan yang termahal di Provinsi Maluku Utara yang berkisar rata-rata sampai Rp18.900.

“Alhamdulillah, secara nasional dari data SP2KP Kemendag khusus migor (minyak goreng) curah di Sulteng harga kita termurah seluruh Indonesia, rata-rata di kisaran Rp12.333,” kata David.

Sedangkan untuk harga rata-rata penjualan minyak goreng dengan merek dagang Minyakita, Provinsi Sulteng menempati peringkat kedua termurah dengan rata-rata Rp13.833, di bawah Provinsi Sumatera Barat yang rata-rata Rp13.667.

Menurutnya, persoalan minyak goreng di Provinsi Sulteng saat ini tidak lagi menjadi masalah, karena selain memiliki pilihan harga yang murah, stoknya juga cukup melimpah.

“Di sini harganya termurah dan banjir stok, minyak goreng sudah bukan masalah lagi sejak sekitar 4 bulan lalu,” pungkasnya. IEA

Pos terkait