PALU, MERCUSUAR – Buah tomat hijau, kangkung muda, mentimun segar, dan terong ungu siap panen di sebuah lahan. Kebun itu diolah Kelompok Wanita Tani (KWT) Daleta Singgani di Kelurahan Baiya.
Itulah antara lain upaya menghadapi dampak Covid-19 yang dilakukan di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Aktifitas KWT Daleta Singgani itu untuk membangun ketahanan pangan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Juru bicara Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi, Dina Mariana LumbanTobing menjelaskan, KWT Daleta Singgani dibentuk dan didampingi Badan Ketahanan Pangan Kota Palu sejak 2011 hingga kini. Pemerintah memberikan bantuan benih lalu para anggota bertugas menanam dan merawatnya dengan secara bergiliran.
Ketua KWT Daleta Singgani, Siti saat ditemui, ia sedang memanen terong ungu, Selasa (29/9/2020). Hari itu bersamaan dengan jadwal pertemuan anggota KWT Daleta Singgani.
“Kami baru panen mentimun minggu lalu, minggu ini mungkin tomat sudah bisa dipanen. Semua organic, kami hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos dari rumput saja,” kata Siti.
Menurutnya, KWT Daleta Singgani sempat tidak aktif beberapa waktu. Namun kedatangan kader Posyandu dan Kelompok Pembuat Obat Tradisional mitra Pelkesi telah membawa angin segar bagi kelompoknya.
“Februari lalu kader dan dampingan Pelkesi bertemu dengan kami kemudian kami kerja sama mengembangkan kebun ini. Kami menerima benih tanaman obat seperti jahe, kunyit, kencur, dan tanaman lainnya untuk dibudidayakan di kebun KWT. Selain itu kami juga dibagikan benih sayur kangkung dan bayam dari Pelkesi. Benihnya baru kita tanam semoga berhasil nanti,” katanya.
Menurutnya, tambahan benih dari Pelkesi telah melengkapi tanaman lain yang sudah dibantu oleh Badan Ketahanan Pangan Kota Palu.
Selama ini mereka kesulitan memasarkan hasil tanamannya. “Meski hasil kebun kami ini organik, tidak mudah memasarkannya juga,” kata pula Riana, salah satu anggota KWT Daleta Singgani.
Namun kolaborasi dengan para kader Posyandu dan kelompok Pembuat Obat Tradisional di Baiya telah bersepakat jadwal penjualan hasil kebun KWT akan disesuaikan dengan jadwal Posyandu di Kelurahan Baiya.
Mereka akan ikut di acara Posyandu sekaligus mempromosikan mengkonsumsi makanan organik di Posyandu akan menjadi entry point bagi KWT Daleta Singgani untuk memasarkan produk terbaiknya.
“Kami baru terpikir untuk kerja sama dengan Posyandu untuk pemasaran hasil tani kami, ke depan kami berharap sambutan dari para orangtua bayi dan balita juga bagus. Sehingga hasil tani kami ini benar-benar menjadi rejeki bersama seperti namanya, apalagi musim pandemi begini penting memakan-makanan sehat dan paling bagus yang organik,” kata Siti.
Selain itu ia juga berharap ke depan boleh bekerja sama lebih intensif lagi dengan Pelkesi dalam hal pengadaan benih sayur dan buah serta keterampilan tani dan pemasarannya demi ketahanan pangan di masa sulit akibat wabah ini.MAN