POSO, MERCUSUAR – Komando Resor Militer (Korem) 132/Tadulako mengirim personel dan bantuan logistik untuk mendukung penanganan dampak bencana banjir di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Komandan Resor Militer 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita sedang dalam perjalanan dari Manado menuju Poso untuk meninjau daerah banjir.
“Setibanya di Poso kami langsung berangkat ke lokasi banjir,” kata Kepala Penerangan Korem 132/Tadulako Kapten Ahmad Jayadi saat dihubungi dari Poso, Rabu (4/3) pagi.
Menurut Jayadi, perjalanan dari Poso ke lokasi banjir membutuhkan waktu sekitar empat jam. Rombongan Korem 132/Tadulako membawa bantuan berupa bahan makan, pakaian, dan obat-obatan untuk korban banjir.
Komandan Resor Militer 132/Tadulako akan mengerahkan personel Yonif 714/Sintuwu Maroso Poso ke lokasi banjir untuk membantu warga membersihkan area desa yang tertutup lumpur akibat banjir.
Camat Lore Barat Ruli saat dihubungi mengatakan bahwa banjir yang meliputi wilayahnya sudah mulai surut dan bantuan untuk korban banjir sudah mengalir.
Banjir bandang dan tanah longsor melanda Desa Lengkeka, Selasa petang (3/3), menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan wisata budaya andalan Sulawesi Tengah itu dalam beberapa hari terakhir.
Bencana tersebut menyebabkan puluhan rumah rusak, seorang hilang, dan 300 orang lebih mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso telah mengerahkan bantuan logistik dan personel untuk mendukung penanganan dampak banjir.
Polres Poso
Untuk membantu korban banjir bandang di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Polres Poso, Rabu (4/3) pagi menerjunkan personel ke lokasi banjir bandang.
Satu peleton berjumlah 30 personel polisi dibantu personel lainnya sebagai relawan kemanusiaan Polres Poso yang akan terlibat dalam sejumlah kegiatan kemanusiaan membantu di lokasi banjir.
Kapolres Poso, AKBP Darno melepas langsung personil Polres Poso menuju lokasi banjir Lore Barat.
Selama bertugas di lapangan, personil Polres Poso akan dipimpin langsung oleh Wakapolres Poso, Kompol Putu Hendra.
Wakapolres Poso Kompol Putu yang mempimpin relawan kemanusian mengatakan, selain personil Polres Poso, tim gabungan dari Polsek Lore berjumlah 20 orang dibantu 30 personil Brimob dan 30 personil Polres Morowali akan membantu di lokasi banjir.
Menurut Putu, tim gabungan relawan kemanusiaan juga akan memberikan bantuan berupa sembako, minuman hingga kebutuhan alat tidur dan lainnya. Serta akan membuat dapur umum dilokasi banjir.
“Tim kami ini akan sepenuhnya membantu warga maupun korban banjir di lokasi kejadian,” ucapnya.
Jika warga membutuhkan, seluruh personil akan selalu stand by dan siap membantu kapan pun.
“Anggota kami akan selalu stand by, dan terlibat melakukan evakuasi, membantu pengungsi dan melakukan pembersihan,” katanya.
Galang Bantuan
Sementara itu pengelola Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah menggalang bantuan untuk membantu korban banjir bandang di Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Jusman di Palu, Rabu, bantuan awal berupa makanan dan pakaian dikirim untuk membantu warga Desa Lengketa di Kecamatan Lore Barat yang pada Selasa (3/2) menghadapi banjir bandang.
“Bantuan ini merupakan tahap awal dan masih akan menyusul lagi bantuan lain yang akan disesuaikan dengan kebutuhan,” kata dia.
Dia mengutip keterangan petugas taman nasional di Kecamatan Lore Barat bahwa banjir bandang menyebabkan setidaknya 11 rumah rusak berat dan 51 rumah rusak ringan.
Selain itu, kata Jusman, ada satu orang yang dilaporkan hilang akibat bencana tersebut.
“Ya kita semua berharap semoga warga yang hilang itu secepatnya ditemukan dengan selamat,” katanya.
Dia menegaskan banjir bandang di wilayah Lore Barat tidak terjadi akibat perambahan hutan, tetapi akibat hujan deras.
Warga yang bermukim di Lembah Bada, Kabupaten Poso, menjaga kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dan cagar biosfer Lore Lindu secara turun-temurun. Warga yang menebang pohon, membuka kebun, dan berburu di dalam kawasan konservasi harus menjalani sidang adat dan dikenai denda satu kerbau.ANT/ULY