PALU, MERCUSUAR – Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, Sahabuddin mengungkapkan, hunian tetap (huntap) Talise di Kota Palu untuk para penyintas bencana alam ditargetkan dapat mulai dihuni pada Desember 2024.
Hal itu disampaikan Sahabuddin, pada acara Media Gathering Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) dengan tema ‘Membangun Sinergi antara Pers dengan Pemangku Kepentingan dalam Proyek Penyediaan Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Pascabencana Sulteng’, di Bascara Social Hub Palu, Kamis (30/11/2023).
“Huntap Talise target kita di Desember ini secara bertahap, Insyaallah sudah bisa dihuni,” kata Sahabuddin.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian PUPR RI membangun sebanyak 599 unit huntap Talise, di atas 4,5 hektare lahan. Huntap tersebut diperuntukkan kepada para penyintas bencana alam yang melanda Sulteng pada 2018 lalu.
Sahabuddin mengungkapkan, awalnya pihaknya menemui kendala, terkait persiapan huntap Talise untuk para penyintas. Kendala tersebut adalah berkaitan dengan pengaturan suplai air minum ke kompleks huntap.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih huntap tersebut, jelas Sahabuddin, pihaknya melakukan upaya kolaborasi, yakni terkait air baku menjadi urusan Balai Wilayah Sungai (BWS), sementara Balai Prasarana Permukiman Wilayah menangani pipa, pengolahan, hingga saluran rumah.
“Ada permasalahan berkaitan dengan masalah lahan, karena jalur (pipa) melewati tanahnya orang,” ujarnya.
Dalam menghadapi masalah itu, Sahabuddin menuturkan pihaknya menerapkan skenario kolaborasi bersama PDAM. Yakni dengan cara meminta izin penggunaan salah satu jaringan pipa yang dimiliki oleh PDAM pada jalur Sungai Poboya.
Kebetulan, kata dia, PDAM memiliki dua jaringan pipa dari Sungai Poboya. Satu jaringan kapasitas 20 liter per detik digunakan untuk masyarakat di sekitar hingga Talise. Sementara satu jaringan lainnya yang berkapasitas 10 liter per detik, dalam keadaan rusak.
“Itulah yang kami perbaiki. Saya bilang (ke PDAM), kami perbaiki tapi dengan syarat tolong bantu saya, mau menyuplai air ke huntap Talise. Sekitar 3 pekan lalu, Alhamdulillah sudah bisa mengalir,” ungkap Sahabuddin.
Kini, lanjutnya, huntap Talise sudah siap untuk dihuni secara bertahap, sambil Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah membenahi beberapa prasarana umum.
“Kalau kebutuhan dasar seperti listrik, air, limbah sudah terpenuhi. Secara bertahap sudah bisa dihuni,” tandas Sahabuddin.
Media Gathering CSRRP tersebut turut menghadirkan narasumber lain, yakni Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, Bakhtiar, dan Kasubdit Wilayah III Direktorat PKP Ditjen Cipta Karya, Herman Tobo. Sementara bertindak sebagai moderator, Senior Komunikasi PMC-CSRRP, Tasrif Siara.
Selain itu, turut dilaksanakan sharing session terkait jurnalisme pascabencana, dengan narasumber Ahmad Arif dari Kompas, dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Yardin Hasan. IEA