MOROWALI, MERCUSUAR – Lima perusahaan tambang di kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga telah melakukan pemalsuan surat penyerahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP), yang ditujukan kepada Gubernur Sulteng.
Surat penyerahaan IUP OP yang diduga dipalsukan yaitu, surat nomor 315/0921/Umum/IX/21 tanggal 1 September 2021, perihal penyerahan IUP OP PT Citra Teratai Indah, surat nomor 316/0921/Umum/IX/21 tanggal 1 September 2021, perihal penyerahan IUP OP PT Kurnia Degess Rapitama, surat nomor 317/0921/Umum/IX/21 tanggal 1 September 2021, perihal penyerahan IUP OP PT Gemilang Bumi Lestari.
Selanjutnya, surat nomor 318/0921/Umum/IX/21 tanggal 1 September 2021, perihal penyerahan IUP OP PT Hikari Jeindo, dan surat nomor 319/0921/Umum/IX/21 tanggal 1 September 2021, perihal penyerahan IUP OP PT Putra Sulawesi Mining.
Menanggapi lima surat tersebut, Bupati Morowali, Taslim, mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Morowali merasa keberatan, dimana Pemkab Morowali tidak pernah mengeluarkan surat sebagaimana disebutkan.
Bahwa dari lima nomor surat tersebut, tidak satupun teregister dalam dokumen Pemkab Morowali, bahkan tandatangan Bupati Morowali yang tertera dalam kelima surat adalah benar-benar telah dipalsukan.
Sehingga kata Taslim,untuk menjaga nama baik Pemda Morowali, akan segera dilakukan upaya hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kelima perusahaan ini sudah dilaporkan ke Polres Morowali untuk segera ditindaklanjuti,” kata Taslim di ruang kerjanya, Senin (24/1/2022).
Bupati Morowali juga telah memberikan kuasa kepada Kabag Hukum Setda Morowali, Bahdin Baid, untuk dapat menggunakan segala tindakan hukum dalam laporan ini, dimana telah dibuatkan Surat Kuasa Khusus Nomor 077/0149/Hkm/I/2022, tanggal 21 Januari 2022. Bupati Morowali, Taslim, sebagai pembeti kuasa, dan Kabag Hukum Setda Morowali, Bahdin Baid, sebagai penerima kuasa.
“Penerima kuasa diberi hak untuk dapat menggunakan segala tindakan hukum dalam laporan ini, sepanjang tak bertentangan hukum dan asas kepatutan,” ungkap Taslim.
Pada Senin 24 Januari 2022, Bahdin Baid telah membuat laporan polisi. Dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi Nomor STPL/20/I/2022/SPKT/Res Morowali/Polda Sulteng.
Menanggapi hal itu, Kapolres Morowali, AKBP Ardi Rahananto membenarkan adanya laporan polisi terkait adanya dugaan pemalsuan dokumen oleh lima perusahaan di Morowali.
“Laporan sudah diterima, dan benar bahwa ada laporan polisi tentang dugaan pemalsuan surat Bupati, dan kami akan tangani secara profesional,” kata Kapolres.*/TIN