Digitalisasi di Kota Palu Semakin Nyata Sinergi BI dan Pemda Mendorong Digitalisasi Pedagang Pasar Rakyat

FOTO ADVETORIAL BI

Perkembangan teknologi yang kian pesat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di seluruh dunia. Hal ini sejalan dengan adanya tren penurunan penggunaan transaksi tunai di berbagai negara seiring dengan berkembangnya berbagai system pembayaran digital dan merebaknya Covid-19. Melalui inovasi sistem pembayaran non-tunai, transaksi dapat dilakukan dimanapun dan kapan pun serta memungkinkan transaksi cross-border yang aman dan efisien. 

Namun sayangnya perkembangan tersebut tidak serta merta telah dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Salah satu kelompok masyarakat yang masih perlu mendapatkan dukunganlebih dalam mengimplementasikan sistem pembayaran digitaladalah sebagian besar pedagang pasar tradisional. Padahal pasartradisional merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat yang dapat mempengaruhi geliat perekonomiandaerah.

Untuk itu Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu memberikan perhatian lebih dalam mendorong digitalisasi ekosistem pasar di Kota Palu.

Pada tanggal 31 Maret 2021 telah dilaksanakan Kick Off Digitalisasi Ekosistem Pasar Rakyat Kota Palu yang dilaksanakan bersama di empat pasar di Kota Palu yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, Abdul Majid Ikram dan Wakil Wali Kota Palu, Renny Lamadjido.

Adapun pasar tersebut adalah Pasar Manonda, Pasar Masomba, Pasar Petobo dan Pasar Bambaru. Dalam kegiatan dimaksud telah dilangsungkan rangkaian kegiatan penyerahan secara simbolis Quick Response code Indonesia Standard (QRIS) kepada pedagang pasar yang telah mengimplementasikan QRIS, sosialisasi terkait ekonomi digital oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) serta diskusi pedagang dengan Renny Lamadjido, selaku Wakil Wali Kota Palu. Pada kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 200 pedagang di lokasi yang terpisah (untuk mendukung penerapan protokol kesehatan) ini, juga dilaksanakanpendaftaran QRIS bagi para peserta dengan bekerjasama dengan perbankan dan PJSP di Sulawesi Tengah.

Melalui kegiatan Kick Off Digitalisasi Ekosistem Pasar tersebutdiharapkan dapat menjadi titik awal percepatan transformasi digital di pasar tradisional di Kota Palu dan selanjutnya dapat diadopsi oleh seluruh kabupaten di Sulawesi Tengah. Sebagai langkah tindak lanjut dari kegiatan tersebut, telah diinisiasi rencana elektronifikasi retribusi pasar di Kota Palu dengan kerjasama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu serta perbankan.

Selain itu Tim Percepatan & Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Palu juga diharapkan dapat segera dibentuk sebagaimana arahan Pemerintah Pusat.

Percepatan digitalisasi ekosistem pasar perlu untuk mendapatkanperhatian dari seluruh stakeholders agar seluruh pedagang dapat mengikuti perubahan preferensi masyarakat dalam bertransaksi sehingga tidak kehilangan pelanggan potensial. Selain itu melalui elektronifikasi retribusi pasar dapat meminimalisasi kebocoran pemasukan Pemda dan menunjang efisiensi sehingga dapat meningkatkan pemasukan daerah. Lebih lanjut, di masa pandemi pemanfaatan sistem pembayaran digital menjadi hal yang krusial karena dapat menurunkan risiko penyebaran Covid-19 melalui sentuhan.*/RES

Pos terkait